TRIBUNNEWS.COM - Ketika anak sakit atau demam, orang tua biasanya akan memberikan paracetamol atau ibuprofen.
Tetapi obat mana yang paling aman dan apa perbedaan antara paracetamol atau ibuprofen?
Dilansir Made for Mums, paracetamol dan ibuprofen sama-sama obat penghilang rasa sakit (painkiller) yang populer dan juga efektif.
Tetapi keduanya mempunyai cara kerja yang berbeda.
Ibuprofen bekerja dengan menghalangi prostaglandin, yang diproduksi oleh tubuh saat seseorang sakit atau terluka.
Prostaglandin menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Baca juga: Penggunaan Paracetamol pada Anak: Dosis yang Direkomendasikan hingga Efek Samping
Sementara itu, paracetamol tidak begitu jelas.
Meskipun paracetamol merupakan obat penghilang rasa sakit yang banyak digunakan, para ilmuwan tidak yakin persis bagaimana paracetamol dapat mengurangi rasa sakit.
Namun, dalam studi King's College London pada tahun 2011, para ilmuwan menemukan bahwa paracetamol mencegah sinyal rasa sakit yang dikirim oleh sel-sel saraf ke otak - sehingga mengurangi sensasi rasa sakit.
Menurut Penasihat Medis Dr Hamish Black dari nib.com.au, paracetamol dapat ditoleransi dengan baik oleh segala usia, dan merupakan obat yang aman dan efektif untuk nyeri dan demam ringan hingga sedang.
Sedangkan ibuprofen efektif untuk nyeri dan demam ringan hingga sedang jika disebabkan oleh peradangan.
Arthritis, infeksi, sakit gigi, nyeri haid atau pembengkakan dari pergelangan kaki yang terkilir adalah contoh rasa sakit yang mungkin terkait dengan peradangan.
Apakah ibuprofen bekerja lebih baik daripada paracetamol untuk anak-anak?
Baca juga: Tanggapan WHO Terkait Paracetamol dan Ibuprofen untuk Gejala Covid-19
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2009, ibuprofen lebih efektif untuk mengobati demam pada anak-anak.