Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menginstruksikan penghentian sementara konsumsi obat sediaan sirop, imbas penyelidikan penyebab peningkatan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada anak.
Obat apa yang harus diberikan kepada anak saat anak mengalami demam dan batuk pilek?
Sebagai alternatif, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) memberikan rekomendasi ramuan herbal penurun demam dan pereda batuk pilek untuk anak.
Dalam rilis yang diterima Kamis (20/10/2022), pemberian obat-obat perlu dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Dokter/ Tenaga Kesehatan.
Karena tidak semua tablet dapat digerus menjadi puyer, di samping rasanya juga pahit yang umumnya tidak disukai anak.
Disebutkan, bahwa prinsip penatalaksanaan anak yang mengalami demam dan/atau batuk-pilek adalah seminimal mungkin dalam pemberian obat-obatan.
Orang tua disarankan lebih mengutamakan pemberian cairan yang cukup, nutrisi bergizi seimbang, istirahat yang cukup, kompres air hangat, dan pemakaian pakaian tipis.
Baca juga: Bila Anak Demam, Dokter Minta Jangan Langsung Diberi Obat: Kompres dan Beri Cairan Cukup
PDPOTJI merekomendasikan 2 ramuan herbal alami yang aman untuk anak sebagai alternatif penurun demam dan pereda batuk-pilek dengan rasa yang enak/ tidak pahit dan bahannya murah serta mudah didapatkan, serta bisa disiapkan secara higienis.
Sirup Madu Bawang Jahe
Penurun demam dan atau pereda batuk-pilek pada anak usia 1 – 12 tahun.
Bahan-bahan:
• 30 ml madu murni
• 1 siung bawang merah, dicincang halus
• 1 siung bawang putih, dicincang halus
• 10 gram jahe segar, dicincang halus
• ½ buah jeruk nipis, diperas
Cara Membuat:
• Masukkan cincangan bawang merah, bawang putih dan jahe ke dalam botol yang berisi madu, lalu masukkan air perasan jeruk nipis.
• Tutup botolnya, kemudian kocok/ guncang-guncang botolnya.