TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Manusia tidak selalu ditentukan oleh ototnya, manusia tidak selalu ditentukan oleh kekuatannya, tetapi manusia ditentukan oleh otaknya.
Keterangan tersebut disampaikan Ketua Konsil Kedokteran – Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) Prof dr Taruna Ikrar dalam Kuliah Umum bertajuk “Miracles of Human Brain, Current & Future Direction of Neurosciences” di Hall Kampus Utama UNPRI Jalan Sampul Medan, Sumatera Utara, Sabtu (15/10/2022).
“Hal ini bermakna banyak sekali keajaiban yang bisa dimunculkan setiap manusia jika berhasil menggali potensi dari apa yang ada pada otaknya sendiri. Satu sel saraf manusia memiliki kompleksitas dan kemampuan yang melebihi kemampuan dari smartphone,” papar Director of the Members-at-Large IAMRA (International Association of Medical Regulatory Authorities) itu.
Dalam kuliah umum yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan Universitas Prima Indonesia (FKKGIK UNPRI) itu, Taruna mengatakan dengan adanya sekitar 183 milliar sel saraf yang dimiliki setiap manusia, bisa dibayangkan potensi dan kemampuan yang bisa dimunculkan jika mampu digunakan dan dimaksimalkan dengan baik.
Baca juga: Beri Kuliah Umum di Unram, Hasto Nilai Indonesia Punya Modal Jadi Penengah Masalah Dunia
Dia menyampaikan bahwa otak dapat diteliti secara makro dan mikro anatomi. Masalah-masalah patofisiologi, perubahan metabolisme serta insufisiensi biokimia dan neurotransmitter dapat menyebabkan terjadinya kelainan dan penyakit otak.
Prof Taruna bersama tim telah mengembangkan penelitian eksperimental berhubungan dengan anatomi otak diantaranya adalah pada model kasus Epilepsi, Malfungsi mata dan retina, Penyakit Parkinson, Brain-Spinal Cord Injury, Cerebral Palsy, Alzheimer dan sebagainya.
Model penelitian ini sangat berhubungan erat dengan pengetahuan tentang exitatory dan inhibitory neuron, dimana jika kedua jenis ini dapat dikontrol akan mempermudah kita untuk menyelesaikan masalah kesehatan.
Rektor UNPRI Chrismis Novalinda Ginting mendukung penuh kuliah umum agar tetap berlangsung secara rutin sebagai wadah pengembangan ilmu dan bukti komitmen UNPRI yang siap menjadi universitas yang menjadi bagian dari perkembangan ilmu neurosciences di Indonesia.
Baca juga: Prof Taruna Ikrar Temui Menteri Bahlil, Bahas Rencana Konferensi IAMRA di Bali Tahun 2023
Antusiasme peserta kuliah umum sangat terlihat dari banyaknya jumlah peserta yang hadir mencapai 725 peserta yang berasal dari mahasiswa-mahasiswi berbagai program studi di
UNPRI, baik itu jenjang pendidikan sarjana, magister dan doktoral.
Dekan FKKGIK UNPRI, Prof Dr dr H Gusbakti Rusip mengharapkan kuliah umum ini dapat menjadi bukti bahwa UNPRI sangat aktif dalam memberikan update dan upgrade ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga mampu menarik animo masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Prima Indonesia baik pada jenjang pendidikan Sarjana, Magister dan Doktoral.
Sementara Pendiri UNPRI Prof Dr dr I Nyoman E.L. MKes AIFM kepada wartawan, Selasa (18/10/2022) merasa bangga karena FKKGIK UNPRI terus berkomitmen selalu konsisten dalam melaksanakan kuliah umum sebagai sarana pemberi informasi dan update berita kepada institusi, tenaga medis, mahasiswa serta masyarakat umum.
Baca juga: Sosok Taruna Ikrar, Dokter Diaspora Indonesia yang Menginspirasi: Sempat Ditawari Jadi Warga Amerika
Hal ini membuktikan civitas akademika UNPRI sangat tertarik dan terbuka dalam setiap kegiatan yang bersifat update ilmu pengetahuan.
Acara dihadiri pendiri UNPRI Prof Dr dr I Nyoman Ehrich Lister, Ketua BPH UNPRI Dr Tommy Leonard, Rektor UNPRI Prof Dr Chrismis Novalinda Ginting, Wakil Rektor (WR I) UNPRI Abdi Dharma MKom, WR II Prof Dr Ermi Girsang, WR III Said Rizal SHI, WR IV Dr dr Ali Napiah Nasution MKT, para dekan seluruh fakultas di UNPRI.