Namun, justru pada tahap ini virus sudah ada dan berkembang biak dalam tubuh.
Hingga, kemudian melemahkan sistem kekebalan.
Jika seseorang pria terkena HIV pada tahap ini mungkin akan terlihat biasa dan baik-baik saja.
Tetapi, mereka bisa dengan mudah menularkan virus ke orang lain.
3. Tahap Infeksi Lanjutan
Jika HIV tidak segera diobati, maka akan menyerang dan menghancurkan cukup banyak sel CD4.
Sehingga tubuh tidak dapat lagi melawan infeksi dan penyakit.
Pada tahap ini seseorang yang terkena HIV akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang rusak parah.
Ia akan rentan terkena infeksi oportunistik, yaitu kondisi yang biasanya dilawan oleh tubuh, tapi jadi bahaya untuk yang terkena HIV.
Orang yang terkena HIV mungkin akan sadar bahwa dirinya sering mengalami pilek, flu, dan infeksi jamur.
Gejala yang dialami seorang pria terkena HIV pada tahap ini antara lain:
- Mual;
- Muntah;
- Diare persisten;
- Kelelehan kronis;
- Penurunan berat badan yang cepat;
- Batuk;
- Sesak napas;
- Demam berulang, mengigil, dan keringat di malam hari;
- Ruam, luka atau lesi di mulut atau hidup, pada alat kelamin, atau bawah kulit;
- Pembengkakan kelenjar getah bening yang berkepanjangan di ketiak, selangkangan, atau leher;
- Kehilangan memori, kebingungan, atau gangguan neurologis.
Baca juga: Indonesia dan ASEAN Siapkan Pedoman Konseling dan Tes HIV di Tempat Kerja
Adapun beberapa tahap awal jika seorang pria terkena HIV adalah sebagai berikut:
Tanda-tanda terkena HIV khusus Pria
Salah satu gejala HIV pada pria adalah adanya borok pada alat kelamin.