News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Apa Itu Pestisida dan Bagaimana Bahayanya Jika Masuk ke Dalam Tubuh Manusia?

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Racun. Wowon Erawan alias Aki, pelaku pembunuhan sekeluarga di Bekasi, Jawa Barat, diketahui menghabisi nyawa korbannya menggunakan pestisida 'Aldicarb'. Pestisida merupakan zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan efek merugikan bagi kesehatan jangka pendek yang disebut 'efek akut', serta efek merugikan kronis yang dapat terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah paparan.

Anak-anak lebih rentan terpapar Pestisida

Anak-anak lebih rentan terhadap paparan pestisida karena organ, sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang.

Mereka juga kurang mampu mendetoksifikasi dan mengeluarkan pestisida.

Paparan selama periode perkembangan awal tertentu dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ anak-anak ini.

Selain lebih rentan terhadap toksisitas pestisida, perilaku dan fisiologi anak-anak membuat mereka lebih mungkin menerima paparan pestisida lebih besar dibandingkan orang dewasa.

Sebagian besar paparan pestisida terjadi melalui kulit dan anak-anak memiliki lebih banyak permukaan kulit dibandingkan orang dewasa.

Baca juga: Satu Keluarga di Bekasi Keracunan Kopi Pestisida, Pelaku 3 Orang, Termasuk Suami Korban

Anak-anak memiliki tingkat pernafasan yang lebih tinggi sehingga menghirup pestisida di udara lebih cepat dibandingkan orang dewasa.

Kelompok usia ini juga mengknsumsi lebih banyak makanan dan air secara proporsional dan residu pestisida dibandingkan orang dewasa.

Meningkatnya kontak mereka dengan lantai, rumput dan taman bermain, perilaku ini juga meningkatkan paparan mereka terhadap pestisida.

Bagaimana efek kesehatan dari tingkatan pestisida tertentu?

1. Organofosfat dan Karbamat

Pestisida ini seperti gas saraf, karena menyerang otak dan sistem saraf, mengganggu transmisi sinyal saraf.

Gejalanya meliputi sakit kepala, mual, pusing, muntah, nyeri dada, diare, nyeri otot dan kebingungan.

Dalam insiden keracunan yang parah, gejala yang ditimbulkan bisa berupa kejang-kejang, kesulitan bernafas, buang air kecil tanpa disengaja, koma hingga kematian.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini