News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Disentil Presiden Soal Stunting dan Balita Minum Kopi, Kemenkes Ganti Biskuit dengan Makanan Lokal

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anak makan biskuit. Setelah program pemberian biskuit disentil Presiden Jokowi soal cara mengatasi stunting, Kemenkes Biskuit pun diganti menu makanan lokal. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Menurut Jokowi, pemberian biskuit memang langkah mudah, tetapi sebetulnya tidak tepat sasaran.

Baca juga: Cegah Stunting, Pemerintah Alihkan Biskuit sebagai PMT Jadi Makanan Lokal

"Jangan sampai keliru, karena yang lalu-lalu saya lihat di lapangan dari kementerian masih memberi biskuit pada anak, cari mudahnya saja," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan kekeliruan pemberian biskuit ini tak boleh dilakukan lagi di masa mendatang.

Biskuit Diganti Makanan Lokal Diklaim Kemenkes Sudah Ada Sejak 2022
Jokowi tegas meminta Kemenkes tidak lagi menyalurkan biskuit untuk mencegah kasus stunting pada anak.

Jokowi kemudian juga mengkritik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang masih memberikan bantuan berupa biskuit bagi anak-anak balita untuk mencegah tengkes atau stunting. (Shutterstock)

Jokowi menyarankan anak-anak diberikan asupan makanan dengan kandungan gizi baik.

Baca juga: Pengungsi Korban Gempa Cianjur Dapat Bantuan Popok hingga Biskuit

Menurut Jokowi, protein hewani seperti telur dan ikan yang semestinya diberikan kepada anak.

"Kalau telur, ikan, kan gampang busuk. Gampang rusak. Ini cari mudahnya saja, jangan dilakukan lagi. Kalau anaknya bayinya harus diberikan telur ya telur, dengan ikan ya ikan," ucapnya.

Mendapat sentilan Presiden ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi mengatakan program pemberian makanan lokal sudah berjalan mulai sejak tahun 2022.

Finger food atau camilan sehat seperti buah, sayuran, dan biskuit bayi baik untuk perkembangan motorik anak. (Shutterstock)

Jadi kita sudah mulai tahun 2022 di 16 kabupaten/kota, karena kami mau lihat pemberian makanan tambahan dengan makanan lokal bisa dilakukan tidak,” ujarnya, Minggu(29/1/2023).

Pemberian makanan tambahan dengan pangan lokal ini disajikan siap santap oleh Posyandu.

Nantinya makanan akan dimasak oleh kader dengan menu khusus yang memenuhi kebutuhan gizinya baik protein maupun kebutuhan gizi yang lain.

Sudah ada 16 kabupaten/kota percontohan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sumatera Selatan melakukan hal tersebut. Sisanya mulai tahun 2023 diperluas ke 389 kabupaten/kota.

Selain pemberian makanan tambahan dengan menu lokal, hal yang paling penting adalah pemberian edukasi kepada ibu tentang cara pemberian makanan yang baik untuk anak.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini