Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker payudara menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
Di sisi lain, mengonsumsi kacang kedelai dipercaya dapat menimbulkan risiko terjadinya kanker payudara.
Benarkah? Terkait hal ini, Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), dr M Yadi Permana, SpB(K)Onk pun berikan tanggapan.
Menurutnya masyarakat perlu berhati-hati dalam membaca penelitian atau informasi.
"Jadi memang kita harus hati-hati dalam membaca penelitian. Pada ras Asia di Amerika dan China, justru konsumsi kedelai dalam jumlah tertentu bisa menurunkan risiko kejadian kanker payudara," ungkapnya pada media briefing virtual, Jumat (3/2/2023).
Menurutnya, tidak bisa pula menyatakan konsumsi kedelai bisa menyebabkan kanker.
Baca juga: Ahli Onkologi dari Belanda Temukan Organ Baru pada Tubuh Manusia
Mungkin, perlu diperhitungkan bagaimana cara mengolah kedelai.
"Dari sisi kota yang jadi masalah itu mengolah kedelai itu campur, digoreng, minyak goreng seperti apa, sudah 3-4 kali dipakai juga, itu bisa meningkatkan terjadinya risiko kanker," paparnya lagi.
Pengolahan dengan cara dibakar juga berisiko memunculkan zat-zat risiko karsinogenik.
Pada zat-zat arang ini lah yang bisa menimbulkan zat karsinogenik.
Karsinogen sendiri adalah zat yang menimbulkan risiko terjadinya kanker.
"Sekali lagi hal ini sangat kompleks, dimulai dari diri sendiri. Jangan terlalu takut, jika semua proporsional, insyallah akan aman," tutupnya.