Kelompok ini olahraganya kerap mengandalkan pergelangan kaki. Cedera engkel karena oeradangan tendon perlu diobati.
Apabila penanganan medisnya tidak tepat, orang yang mengalami cedera olahraga ini bisa sulit berjalan normal.
Untuk mencegah cedera engkel, orang yang rutin latihan lari dan lompat disarankan sering melatih tendon pergelangan kaki, betis, sampai pinggul.
3. Cedera bahu
Baca juga: Bahaya Diffuse Axonal Injury, Cedera Otak karena Robekan Serabut Saraf Akson
Cedera sendi dan otot dan bahu atau rotator cuff tendinitis kerap dialami atlet yang melakukan gerakan bahu berulang, misalkan atlet bisbol atau tenis.
Apabila otot sekitar punggung atas dan inti tubuh tidak cukup kuat, orang yang melakukan gerakan bahu intens bisa mengalami cedere olahraga ini.
Cedera ini bisa dicegah dengan latihan punggung atas dan inti tubuh. Serta, jangan lewatkan peregangan otot dada setelah pertandingan atau latihan intens.
4. Cedera lutut
Ini adalah salah satu cedera olahraga yang paling umum dan cukup menyiksa. Cedera lutut bisa berupa keseleo, sendi tegang, meradang, sampai ligamen lutut robek secara tiba-tiba.
Dengan penanganan medis tepat, atlet profesional bisa pulih total dan tak perlu buru-buru mengakhiri kariernya ketika mengalami cedera lutut.
Untuk mengantisipasi efek buruk cedera lutut, setiap atlet profesional disarankan untuk latihan penguatan otot paha belakang, paha depan, sampai hamstring.
5. Cedera punggung
Cedera ini juga paling sering terjadi, yakni menyasar otot sekeliling tulang belakang di punggung.
Mengalami cedera saat berolahraga tentu saja bisa dihindari dengan pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik.