"Nikotin cenderung bisa menimbulkan adiksi atau ketergantungan, namun kalau TAR bisa memicu kanker karena sifatnya yang karsinogenik," katanya.
Dengan fakta tersebut, Khotib menyarankan perokok dewasa untuk berhenti merokok guna mengurangi paparan TAR.
Jika sulit berhenti, maka dapat beralih ke produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan atau rokok elektrik.
Sebab, produk tersebut menerapkan sistem pemanasan dengan suhu terkontrol sehingga hanya menghasilkan uap atau aerosol, bukan asap seperti pada rokok. Uap yang dihasilkan dari produk tembakau alternatif tidak mengandung partikel padat.
Berkat penerapan sistem pemanasan, produk tembakau alternatif mampu mengurangi risiko hingga 90 persen-95 persen lebih rendah daripada rokok.
"Sulit menghilangkan konsumsi rokok, tetapi prioritas terpentingnya adalah membuat inovasi yang mengurangi risiko dari rokok, seperti produk tembakau alternatif," tandasnya.