Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Nyeri di ulu hati tidak melulu sakit maag, bisa saja mengarah pada tanda penyakit jantung.
Rasa nyeri ini merupakan salah satu gejala dari penyakit jantung koroner atau disebut dengan angina pectoris.
Angina pectoris suatu jenis nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung.
Menurut Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Utojo Lubiantori Sp.J, banyak yang mengira jika sakit ulu hati selalu mengarah pada penyakit maag.
"Banyak pasien bilang dok saya sakit maag, sakit maag, belum tentu. Mungkin itu gejala jantung koroner yang disebut angina pectoris," ungkapnya pada awak media di Jakarta Pusat, Sabtu (8/4/2023).
Gejala angina sebenarnya banyak variasi.
Bisa saja muncul rasa tidak enak, berat, tertekan, penuh, sesak nafas, sakit dan nyeri.
Sedangkan untuk lokasi munculnya angina tidak melulu di dada, tapi bisa di ulu hati, leher dan rahang.
"Sampai ada orang sakit gigi, tengah malam kok aduh gigi saya sakit, orang Indonesia kan jarang chek up, banyak bolong, padahal dia sakit jantung," paparnya lagi.
Angina pectoris juga bisa sampai bahu, lengan dan punggung.
Kambuhnya angina biasanya saat melakukan aktifitas atau sedang alami stres.
"Lagi marah-marah atau apa, kurang tidur dan sebagainya," kata dr Utojo lagi.
Selain itu, awal keluhan dari angina pectoris adalah cepat lelah.
Sehingga banyak yang tidak menyadari jika rasa nyeri ditambah cepat lelah merupakan tanda dari angina pectoris.
"Orang kan gak ngeh. Dipikir capek sibuk atau kurang tidur. Itu gejala jantung," katanya lagi.
Menurut dr Utojo, memang sulit membedakan mana yang disebabkan karena gangguan maag atau sakit jantung.
Namun, setidaknya pasien bisa mengenali dengan cara ini.
Baca juga: Pria Jember Merasa Sakit di Bagian Ulu Hati, Ternyata Ada Gelas Kaca dalam Perutnya
Misalnya, ia mengonsumsi makanan pedas, berminyak dan bersoda, lalu muncul sakit di ulu hati.
Maka, sakit nyeri ulu hati itu bisa saja diindikasikan sebagai penyakit maag.
Sedangkan jika rasa nyeri tersebut muncul setelah beraktivitas atau tengah alami stres, maka bisa dicurigai sebagai gejala angina pektoris.
"Sifatnya timbul saat aktivitas atau stres. Secara konsisten dan terus-terusan," pungkasnya.
Namun untuk memastikannya, pasien harus melakukan sejumlah pemeriksaan ke fasilitas kesehatan.