Risiko kanker kolorektal meningkat seiring bertambahnya usia, sehingga faktor usia berpengaruh pada risiko penyakit ini.
Sebagian besar kasus kanker kolorektal di seluruh dunia didiagnosis pada pria dan wanita berusia 50 tahun ke atas.
Namun mirisnya, kanker usus besar saat ini mulai banyak menyerang kelompok usia yang lebih muda.
"Kanker usus besar ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan karena mulai menyerang kelompok usia lebih muda," jelas Dr Wong, dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (17/5/2023).
Dr. Wong mengatakan hal tersebut bisa terjadi seiring dengan faktor gaya hidup yang tidak sehat, stress berlebih, obesitas dan faktor genetik.
Selain itu disebabkan pola oleh konsumsi makanan yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan cepat saji dan makanan lemak dengan daging merah, serta merokok dan minum minuman beralkohol sehingga menyebabkan perubahan microbiome pada usus.
"Berdasarkan data di Eropa dan Amerika menunjukkan bahwa satu dari 10 orang yang menderita kanker kolorektal adalah usia muda," jelas Dr Wong.
Secara umum, kanker usus besar dimulai ketika sel-sel sehat di usus besar mengembangkan perubahan atau bermutasi dalam DNA mereka.
Di samping itu terdapat pula beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Baca juga: Konsumsi Daging Merah Tingkatkan Risiko Kanker Usus? Ini Penjelasan Dokter
Mulai dari memiliki riwayat mengidap polip usus besar, memiliki riwayat kolitis ulseratif atau borok di lapisan usus besar, hingga memiliki riwayat penyakit Crohn.
3. Kanker kolorektal dapat dicegah dengan deteksi dini
Kanker kolorektal ternyata dapat dicegah melalui deteksi dini berupa skrining kanker secara teratur.
Karena kanker ini biasanya berkembang dari polip prakanker, maka skrining yang tepat dapat membantu mendeteksi dan menghilangkan polip ini sebelum berubah menjadi kanker.
"Deteksi awal penyakit ini menjadi penting karena perkembangan kanker membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 15 tahun sehingga perlu dilakukan skrining awal untuk dapat mencegah perkembangannya," tegaa Dr Wong.