Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit gondok merupakan situasi munculnya benjolan di leher akibat kelenjar tiroid yang membesar.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar penghasil hormon tiroid yang terletak di leher bagian depan.
Lantas kapan penyakit gondok dikatakan berbahaya?
Terkait hal ini, Ketua Pengurus Pusat Indonesia Thyroid Association (PP InaTA) Dr dr Tjokorda Gde Dalem Pemayun, Sp. PD-KEMD.,FINASIM.
Baca juga: Penyebab Gondok Pada Balita, Ciri-ciri, hingga Cara Mengatasinya
Sebelumnya, dr Tjokorda mengungkapkan kapan seseorang mengalami penyakit gondok.
"Dengan sedikit ada gangguan yang menelan, waktu menelan air ludah sendiri, ada benda bergerak, jangan-jangan itu gondok, atau struma. Dalam bahasa jawanya gondok," ungkapnya saat ditemui media di Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023).
Nah pertanyaannya apakah berbahaya?
Untuk mengetahui apakah berbahaya atau tidak adalah dengan melakukan tes. Bisa dengan melakukan tes thyroid-stimulating hormone (TSH) dan free T4 (FT4).
"Bila ketidakseimbangan muncul, koreksi, mana dia kategorinya hiper atau hipo," tuturnya lagi.
Selain itu bisa juga dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Setelah memastikan apakah yang dialami hipotiroid atau hipertiroid usai tes, maka dapat ditentukan tindakan apa yang mesti dilakukan.
Jika penyakit gondok tak ditangani dengan baik, maka dapat menimbulkan komplikasi.
Komplikasi umumnya muncul ketika ukuran gondok cukup besar. Tak menutup kemungkinan bisa berupa limfoma, perdarahan, sepsis, hingga kanker tiroid.