dr. Dicky menuturkan bahwa dalam kasus obesitas, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi ini, termasuk faktor genetik.
"Karena banyak faktor yang pengaruh, baik itu faktor genetik, itu bisa satu gen tertentu menyebabkan obesitas, maupun yang sifatnya poligenetik," jelas dr. Dicky.
Dirinya menekankan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi metabolisme pasien.
Satu di antaranya dalam pemeriksaan ditemukan ada gangguan fungsi tiroid pasien yang mungkin berkontribusi pula terhadap kejadian obesitas tersebut.
Oleh karena itu, tim kedokteran RSCM sedang melakukan evaluasi ke arah genetik.
Karena faktor ini lebih banyak berperan dalam metabolisme dalam tubuh yang terkait dengan penumpukan lemak dan perilaku makan.
"Jadi kita sedang cari, karena ini kasusnya langka, termasuk ke arah genetik. Apakah ada gangguan genetik tertentu yang berkontribusi terhadap penumpukan massa lemak," papar dr. Dicky.
Penumpukan massa lemak ini, kata dia, tentu dapat memicu terjadinya gangguan fungsi organ dalam tubuh pasien.
Mulai dari terganggunya paru, fungsi jantung yang akhirnya bekerja lebih keras hingga terganggunya imunitas pasien.
Padahal imunitas ini yang berperan dalam melawan infeksi pada tubuh.
"Dan memang penumpukan massa lemak tadi berdampak ke gangguan fungsi organ, perkembangan parunya mungkin terganggu, jantungnya kerja lebih keras, dan juga pengaruh ke imunitas tubuh yang akan mengalami penurunan untuk melawan infeksi," pungkas dr. Dicky.