TRIBUNNEWS.COM - M. Syarifuddin Jailana (63) merupakan seorang wirausaha yang sudah menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Kelas II.
Dikarenakan ginjalnya yang tidak dapat berfungsi dengan baik maka Jailana harus menjalani hemodialisis. Dalam sembilan tahun terakhir ini Jailana menjalani hemodialisis dan selalu didampingi Halimah (59), istrinya.
"Tiga tahun pertama proses hemodialisis sempat saya jalani di Rumah Sakit Pekanbaru dan selanjutnya sudah enam tahun menjalani proses hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat. Selama itu pula, saya sangat puas dengan pelayanan yang diberikan rumah sakit dan sama sekali tidak ada iur biaya. Kami hanya memanfaatkan JKN, semua biayanya dijamin tuntas. Saya juga melihat dan merasakan tidak ada perbedaan pelayanan antara pasien JKN dengan umum,” ujar Jailana, Rabu (12/7).
Baca juga: Masyarakat Diimbau Waspada Terhadap Penipuan yang Mengatasnamakan BPJS Kesehatan
Sebagai Peserta JKN, Jailana menjalankan kewajibannya dengan baik yaitu membayar iuran tepat waktu sebelum tanggal sepuluh setiap bulannya.
Pengalamannya bersama BPJS Kesehatan dapat dikatakan sudah begitu lama. Ia paham tentang Program JKN dan perkembangan kinerja BPJS Kesehatan dalam mengelola Program JKN pun sangat ia rasakan.
“Kami bayar iuran rutin setiap bulan sebelum tanggal 10 untuk 5 anggota keluarga termasuk saya. Kami upayakan tidak pernah terlambat karena sebesar itu manfaat Program JKN bagi kami sekeluarga. Saya tahu banget Program JKN ini, dari tahun ke tahun semakin maju, memudahkan peserta JKN tanpa diskriminasi. Sudah sembilan tahun saya rasakan ada perbaikan yang nyata dari BPJS Kesehatan dalam mengelola Program JKN ini. Sekarang pelayanan rumah sakit kepada pasien JKN semakin mudah, cepat, dan mengutamakan kenyamanan pasien,” ungkap Jailana.
Meskipun harus menjalani hemodialisis dua kali dalam seminggu, Jailana mengaku tidak masalah sebab dia dikelilingi dokter dan perawat yang suportif. Ia menilai bahwa keramahan dari dokter dan perawat di rumah sakit meringankan rasa sakit yang Juliana rasakan.
“Jadwal saya kan setiap Rabu dan Sabtu, tangan saya pastinya ditusuk jarum dan dihubungkan ke mesin pencuci darah. Kadang sakit tangan ini ditusuk jarum namun karena senyuman dan keramahan pihak rumah sakit jadi ringan rasa sakitnya, hatipun tenang,” ujar Jailana sambil tersenyum.
Baca juga: Rasakan Secara Langsung, Peserta Ini Akui BPJS Kesehatan Beri Pelayanan Kesehatan yang Terbaik
Ia sangat bersyukur dan terbantu dengan adanya Program JKN. Tak terbayangkan olehnya kalau tanpa JKN untuk menjalani proses hemodialisis yang menjadi penyambung harapan hidupnya. Menurutnya, dengan adanya Program JKN ia bisa mengakses layanan hemodialisis tanpa biaya.
“Proses hemodialisis tanpa JKN tentu tidak murah biayanya. Dengan saya membayar iuran JKN sekeluarga, saya sudah bisa merasakan manfaat yang begitu besar untuk kehidupan saya dan semuanya. Kemudahan ini juga tidak terlepas dari peserta JKN yang rutin membayar iuran JKN, sungguh nyata manfaat JKN ini dalam membantu sesama,” ungkap Jailana.
Ungkapan terima kasih tak lupa Jailana sampaikan kepada pihak-pihak yang terlibat akan keberlangsungan Program JKN. Ia pun berharap Program JKN ini terus berlangsung dan semakin maju, sehingga Jailana dan peserta JKN lainnya yang membutuhkan dapat memanfaatkan Program JKN.
"Kami senang bisa saling membantu lewat Program JKN ini, benar-benar berdampak positif dan sangat dibutuhkan program ini, jangan sampai keberadaannya dihapus. Banyak yang sudah terbantu, seperti yang saya rasakan,” ungkap Jailana penuh harap.