Baca juga: Resep Herbal Ala dr. Zaidul Akbar untuk Meregenerasi Sel Tubuh, Gunakan Lengkuas dan 3 Bahan Ini
"MENARI adalah meraba nadi sendiri, kita diminta untuk meraba nadi sendiri untuk mengetahui apakah kita mempunyai nadi yang teratur atau tidak, apakah kita mempunyai nadi yang loncat-loncat atau tidak."
"Kita bisa hitung dalam satu menit nadi kita berapa, bisa dipergelangan tangan atau di leher," lanjut dr Ignatius Yansen.
dr Ignatius Yansen menuturkan, jenis aritmia yang sebaiknya diwaspadai adalah jenis atrial fibrilasi atau AF, karena jenis ini memiliki risiko yang tinggi jika tidak ditangani dengan benar.
"Kenapa kita lebih fokus di atrial fibrilasi, karena atrial fibrilasi atau AF ini risiko aritmianya lebih tinggi, kalau tidak ditangani dengan benar dapat meningkatkan risiko stroke pada pasien dengan atrial fibrilasi dibandingkan pasien tanpa atrial fibrilasi."
"Bahkan risiko ini dapat terjadi 5 kali lipat hingga 6 kali lipat dibandingkan pasien tanpa atrial fibrilasi atau AF," tutur dr Ignatius Yansen.
Baca juga: Ingin BAB Lancar? dr. Zaidul Akbar Sarankan Konsumsi Minuman Ini Pagi dan Malam, Buktikan Khasiatnya
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr Ignatius Yansen NG, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC dalam tayangan YouTube Kompas TV program Bincang Sehat.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunnews.com/IR)