Ketiga, untuk populasi risiko tinggi seperti memiliki multipartner, dan kondisi imunokompromais (autoimun, penyakit kronis lainnya) sedapat mungkin hindari perilaku yang berisiko.
Hubungan seksual harus dilakukan dengan aman menggunakan kondom serta lakukan vaksinasi.
Keempat, kepada masyarakat umum, terlebih bagi populasi diatas, dianjurkan untuk segera mengunjungi dokter apabila muncul gejala lesi kulit yang tidak khas dan didahului demam.
Kelima, jika ada kasus terduga Monkeypox, perlu dilakukan skrining atau pemeriksaan awal.
Di antaranya berupa wawancara tentang perkembangan penyakit (anamnesis), pemeriksaan lesi kulit dan organ-organ secara detail dan lengkap (PF).
Serta pemeriksaan swab yakni pemeriksaan lab khusus dengan mengambil cairan dari lenting, keropeng dan kelainan kulit.
Keenam, penyediaan obat antivirus dan vaksin didesentralisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota
"Ditunjuk dengan alur permintaan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan diberikan atas indikasi serta skala prioritas," tutupnya.