TRIBUNNEWS.COM - Siapa yang tak terkejut jika pasangan hidupnya hampir saja harus menggunakan ring pada jantungnya. Begitulah yang dirasakan oleh Puji Rahayu (38) ketika suaminya sempat diminta untuk memasang ring pada jantung. Pikirannya pun tak terbayangkan apabila benar hal itu terjadi dan bagaimana harus membiayainya dengan kondisi ekonomi yang dimilikinya.
Puji mengira bahwa faktor kelelahan saat bekerja dan tubuh yang besar menjadi pemicu penyumbatan pembuluh darah di jantung suaminya.
“Mungkin karena faktor kelelahan saat bekerja dan bisa juga karena tubuh suami saya yang cukup besar atau bisa dibilang obesitas. Kedua hal tersebut mungkin yang jadi pemicu awalnya terdapat penyumbatan pembuluh darah di jantungnya yang kemudian merembet kemana-mana. Suami saya sudah cukup lama melakukan pengobatan rutin untuk penyakit jantungnya tersebut. Bersyukurnya suami saya tidak sampai diharuskan memasang ring pada jantungnya, itupun setelah kami rutin melakukan pengobatan bersama,” ujar Puji, Selasa (26/9).
Baca juga: Beri Layanan Kesehatan Berkualitas, BPJS Kesehatan dan TKMKB Bahas Pentingnya Audit Program JKN
Selama melakukan pengobatan, Puji menemani suaminya berobat di Rumah Sakit Puri Cinere. Menurutnya pelayanan di rumah sakit tersebut sangat memuaskan, tidak pernah dipersulit dan tidak ada iuran biaya tambahan, bahkan sang suami berobat sepenuhnya tanpa biaya.
Ia menduga apa yang dialami suaminya dikarenakan ukuran tubuh suaminya yang terlalu besar atau kegemukan, dan juga ritme kerja yang sangat padat membuat sang suami kurang istirahat dan kelelahan. Padatnya pekerjaan sang suami yang bekerja sebagai juru masak di salah satu hotel membuat waktu istirahat berkurang.
“Hal ini seperti menampar kami sekeluarga juga, walau yang sakit adalah suami saya namun ini menjadi pelajaran juga untuk kami semua untuk lebih menjaga pola makan, minum dan istirahat tentunya. Vitamin-vitamin pendukung selama terjangkau juga menjadi perhatian kami sekeluarga, maksudnya adalah tentu jauh lebih baik mencegah dibanding mengobati. Ditambah lagi kita tidak pernah tau kapan sakit akan datang dan menyerang kita, jadi sebaik mungkin harus dipersiapkan baik itu menjaga kesehatan dan juga memastikan bahwa kita sudah terdaftar aktif dan memiliki jaminan kesehatan seperti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini,” jelas Puji.
Baca juga: Peringati Hari Santri, Dirut BPJS Kesehatan Serukan Pentingnya Jaminan Kesehatan
Ia dan keluarga pun sudah merasakan manfaat dari program ini, sehingga dirinya pun yakin jika seandainya suami divonis harus segera pasang ring jantung pun, ia tidak khawatir mengenai biayanya karena Puji yakin bahwa BPJS Kesehatan melalui program JKN akan membantunya dengan menanggung seluruh pengobatan sesuai indikasi medis.
Ke depan, Puji berharap pengalaman layanan kesehatan yang didapatkan bisa terasa ke semua faskes di seluruh Indonesia. Ia juga merasa sudah banyak pasien BPJS Kesehatan yang terbantu lewat program JKN dan ingin langkah ini terus dipertahankan. (*)