"Sebagai infrastruktur yang meningkatkan minat baca, perpustakaan belum banyak, merata dan dimanfaatkan," jelas dr Hesti.
Lebih lanjut ia pun menjelaskan dampak dari membaca.
"Saat membaca itu bukan hanya melihat bentuk. Di situ bentuk ada arti, bunyi yang pemahamannya sama. Di situ ada analisa dan evaluasi," papar dr Hesti.
Oleh karenanya, membaca berdampak pada kehidupan sosial seseorang.
Kalau kita memiliki banyak pengetahuan, tentu banyak yang bisa dibagi pada orang lain.
Selain itu, saat membaca terjadi penyerapan pengetahuan dan pemahaman. Anak pun mampu mengembangkan analisis dan mengevaluasi.
Tingkat literasi juga tanda sebuah kemajuan negara.
"Semakin tinggi literasi suatu negara, tingkat pendidikan biasanya tinggi. Faktor memengaruhi minat baca," tegasnya.
Selain meningkatkan pengetahuan, membaca juga memacu tumbuhnya empati, imajinasi dan daya konsentrasi anak.