News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cegah Stunting

Tiga Upaya Cegah Stunting: Vaksinasi, Nutrisi dan Deteksi Dini

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Balita mendapatkan tambahan gizi makanan di Pos Kesehatan Kelurahan Bandungrejosari, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (10/8/2023). Sebanyak 43 balita beresiko stunting mendapatkan tambahan gizi makanan. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang menyebut terdapat 1.950 orang yang menjadi pendamping keluarga untuk membantu mencegah dan menurunkan angka stunting di Kota Malang yang terdiri dari bidan, kader keluarga berencana dan kader PKK. SURYA/PURWANTO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mencegah lebih baik daripada mengobati juga berlaku pada  stunting yang menjadi permasalahan utama di Indonesia.

Berdasar data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), angka stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen di tahun 2022.

Baca juga: Fokus Penurunan Stunting, APBN Punya Kebijakan Khusus untuk Tingkatkan Kesejahteraan Anak Indonesia

Ada beragam cara untuk bisa mencegah anak mengalami gizi kronis, dimulai sejak perencanaan kehamilan.

Sayangnya di Indonesia, masih banyak orangtua yang tidak mengenali ciri-ciri stunting.

Kondisi yang paling mudah dilihat adalah saat anak tidak memiliki tinggi badan sesuai usianya.

Baca juga: Pemerintah Diharapkan Segera Akselarasi Kebijakan Gizi Spesifik untuk Cegah Stunting

Lantaran anak stunting tidak selalu identik dengan anak yang pendek, maka sangat disarankan ibu untuk selalu memantau tumbuh dan kembang anak dalam periode 1000 hari pertama kehamilan (HPK)

Berikut tiga cara mudah untuk mencegah stunting:

1. Vaksinasi

ilustrasi vaksinasi (kompas.com)

Anak yang stunting kerap kali memiliki imunitas yang rendah.

Dengan imunisasi yamg lengkap, maka tubuh anak akan mampu melawan beragam infeksi.

Anak pun jarang sakit, sehingga tinggi badan dan berat badannya sesuai usia. 

Ketua Bidang Humas dan Kesejahteraan Anggota IDAI DR. Dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH menambahkan, berdasarkan data Profil Kesehatan Ibu dan Anak, lebih dari 37 persen anak tidak mendapatkan vaksinasi lengkap sehingga rentan terhadap penyakit yang bisa dicegah. 

"Edukasi menyeluruh tentang vaksinasi anak, kemudahan akses konsultasi dan fasilitas kesehatan melalui teknologi pastinya bisa memberikan dampak positif yang nyata," kata dr Bernie dalam press conference di Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (10/12/203).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini