"Misal, (pasien) meningitis TB, ada yang tidak bisa jalan. Bukan hanya (gangguan) kognitif, tapi ada juga tidak bisa jalan. Karena meningitis TBC. Bisa sembuh tapi kalau berat dan telat bisa gejala sisa. Asalkan sedini mungkin," Imbaunya.
Hal ini pun dibenarkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran UI (FKUI) Dr. dr. Ari Fahrial Syam.
"TBC bisa menyerang tulang belakang. Pasien datang dengan lumpuh. Diserang sum-sum tulang belakang. Kalau diobati segera bisa beraktivitas lagi," tambahnya.
Selain itu TBC pada usus bisa memicu terjadinya penyempitan.
Melihat betapa bahayanya TBC, Prof Ari mengungkapkan perhatian dari pemerintah perlu ditingkatkan.
Sehingga masyarakat bisa lakukan deteksi dini dan segera berobat untuk menghindari risiko kefatalan.