Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembesaran prostat merupakan hal yang umum terjadi pada dekade kelima seorang pria, dengan insidensi mencapai hampir 50 persen.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Urologi RS Abdi Waluyo dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, SpU, FICS,.
Untuk pengobatan mengontrol pertumbuhan prostat, berhubungan dengan regulasi hormone testosteron.
Di mana pengobatan tersebut dapat menimbulkan gangguan seksual pada pria.
Seperti penurunan libido, disfungsi ereksi, gangguan mood, dan lainnya.
Sementara itu, pengobatan untuk melancarkan kencing dapat menganggu kinerja katup kencing yang mengatur ejakulasi.
Sehingga dapat menimbulkan ejakulasi retrograde atau ’ejakulasi kosong’.
Kondisi tersebut terjadi di saat seorang pria melakukan aktivitas seksual, sudah mencapai orgasme (puncak kenikmatan), tetapi tidak ada cairan mani yang bisa dikeluarkan.
"Namun, tentunya ada juga pilihan yang akan meminimalisir gangguan-gangguan tersebut,” jelas dr. Adistra.
Teknologi Water Vapor Thermal Therapy, Tiga Keuntungan di Dalamnya
Baca juga: Benarkah Obat Kuat Picu Kanker Prostat? Begini Kata Dokter
Nyatanya, seiring berkembangnya teknologi, kini sudah ada terapi yang meminimalisir dampak di atas.
Terapi ini dikenal dengan Water Vapor Thermal Therapy.
Setidaknya, menurut dr Adistra ada tiga keuntungan dari terapi ini.
Pertama, merupakan salah satu kemajuan di bidang urologi yang mampu meminimalisir kemungkinan terjadinya efek samping pengobatan pembesaran prostat.