Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini edukasi mengenai penyakit dan pengobatan kanker yang tepat masih rendah.
Ini ditandai banyak penderita kanker memilih diobati orang pintar dibandingkan dokter begitu didiagnosis tumor.
Temuan Yayasan Cancer Information & Support Center (CISC) mengungkap pengidap kanker stadium akhir yang datang ke CISC merupakan korban dari pengobatan alternatif.
Ketua III Yayasan CISC, Lindawati Gunawan mengatakan, edukasi pencegahan dan penanganan kanker khususnya kanker ovarium harus terus digalakkan.
"Kaum wanita juga dituntut memiliki awareness terhadap penyakit ini, bila ada gejala yang mengarah pada kanker dihimbau untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan," kata Lindawati Gunawan saat menerima bantuan dari Yuire adalah lokal fashion wanita
CISC merupakan organisasi nirlaba penyedia informasi mengenai kanker dan pengobatannya, tak ingin ada lagi pengidap kanker yang bingung mencari perawatan tepat.
Tidak hanya itu, Linda mengingatkan penerapan pola hidup sehat untuk memperkecil peluang terkena kanker tersebut.
Direktur Yuire, Nelson Wijaya mengatakan, pihaknya memberi dukungan dan semangat bagi para pejuang kanker ovarium dalam menjalani hidup terbaik mereka.
"Charity yang kami adakan dalam rangka memperingati World Ovarian Cancer Day dan dua agendanya yakni tanggal 8 – 30 mei 2024 mengadakan promo untuk para konsumen kami, yakni10 persen dari penjualan akan disumbangkankan kepada komunitas kanker yang dikelola oleh CISC," katanya.
Selain itu juga sosialiasi dan penyuluhan terkait kanker ovarium dan penyerahan donasi kepada pejuang kanker ovarium CISC, 13 Juni 2024 lalu.
Penyerahan bantuan dari merek produk fashion baju, celana, dan tas untuk wanita dilakukan Nelson kepada Sri dari pihak CISC yang sumbernya juga dari donasi seluruh karyawan.
“Kami berterimakasih kepada yuire sudah aware dan peduli kepada kami khususnya wanita para pejuang kanker ovarium dan kegiatan ini bisa berdampak baik untuk semua pihak yang berkontribusi,” kata Sri.