TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang mahasiswi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah ditemukan meninggal di kamar kosnya pada Senin (12/8/2024) lalu.
Dokter muda bernama Aulia Risma Lestari itu diduga sengaja mengakhiri hidupnya lantaran tak kuat menjadi korban perundungan atau bullying.
Baca juga: Rektor Undip Bantah Dokter PPDS Bunuh Diri karena Sering Dibully: Dia Punya Problem Kesehatan
Korban ditemukan meninggal di kamar kosnya kawasan Lempongsari Kecamatan Gajahmungkur Semarang, Jawa Tengah.
Menurut seorang sumber yang meminta namanya dirahasiakan, dokter muda itu diduga mengakhiri hidupnya dengan menyuntikkan obat bius ke tubuhnya sendiri.
“Korban diduga bunuh diri dengan menyuntikkan Roculax ke tubuhnya sendiri,” ujar sumber tersebut kepada Tribun. Roculax adalah nama sejenis obat bius.
Korban merupakan seorang dokter di RSUD Kardinah Kota Tegal yang sedang menjalani tugas belajar sebagai peserta PPDS Anestesi di Universitas Diponegoro Semarang.
Dari kabar yang beredar, korban diduga menjadi korban perundungan di lembaga pendidikan tempat ia menimba ilmu menjadi dokter spesialis.
Baca juga: Polisi Selidiki Motif Kematian Dokter PPDS Undip, Sejumlah Saksi Sudah Dimintai Keterangan
Kabar tersebut mengagetkan tetangga dokter Aulia di Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah. Ketua RT setempat, Abdul Rozak (60) mengatakan, jenazah sampai di rumah duka, pada Selasa (13/8/2024) sekira pukul 11.00 WIB.
Sang calon dokter spesialis ini kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panggung Kota Tegal, Jawa Tengah pukul 14.00 WIB.
"Saat pemakaman ramai, banyak rombongan datang dari Semarang," katanya, Kamis (15/8/2024).
Rozak mengatakan, keluarga almarhumah merupakan asli warga di lingkungannya. Ia juga menyaksikan almarhumah sejak kecil hingga besar, orangtuanya bukan dokter.
Baca juga: Diduga Salah Prosedur, Dokter Muda Meninggal Usai Suntik Obat Bius di Lengan, Seharusnya di Infus
Almarhumah merupakan anak pertama dari dua bersaudara, adiknya perempuan juga menjadi dokter.
Sosoknya juga dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah dengan masyarakat lingkungan.
"Saya sangat kenal. Almarhumah orang yang baik. Kalau pagi jalan sehat pasti menyapa," ujarnya.