India adalah negara yang paling parah terkena dampak di dunia, dengan sekitar 58.000 orang meninggal di sana akibat gigitan ular setiap tahun.
Sementara negara tetangganya Bangladesh dan Pakistan juga terkena dampak keras, kata Williams.
Sementara itu, dampak perubahan iklim memperburuk situasi di beberapa tempat.
Terutama menunjuk pada bagaimana banjir sering kali dapat meningkatkan jumlah gigitan ular.
Ia menunjuk Nigeria, yang saat ini "mengalami kekurangan antibisa ular yang parah akibat banyaknya kasus gigitan ular tambahan yang disebabkan oleh banjir".
"Dan ini adalah masalah yang terjadi di banyak wilayah di dunia di mana bencana semacam ini terjadi secara berkala," imbuhnya.
Peristiwa banjir besar di Pakistan, Myanmar, Bangladesh, Sudan Selatan dan negara-negara lain juga diikuti oleh peningkatan gigitan ular.
WHO juga memperingatkan bahwa perubahan iklim berisiko mengubah distribusi dan kelimpahan ular berbisa, yang mungkin membuat negara-negara yang sebelumnya tidak terpengaruh terkena bahaya.