Berikut ini tahapan-tahapan perilaku sexual grooming:
- Pemilihan korban
Pelaku sexual grooming akan terlebih dulu mengamati korbannya selama beberapa waktu.
Mereka memilih korban berdasarkan seberapa mudah target bisa dimanipulasi, atau seberapa rentan korban.
Misalnya, pelaku menargetkan seorang anak yang tidak memiliki orang dewasa di dekatnya.
- Mendapatkan akses ke korban
Pelaku akan mencoba menjadi teman korban dengan memulai percakapan santai.
Ia akan menunjukkan "pesonanya" untuk menurunkan kewaspadaan korban.
Baca juga: Sosok Perekam Video Guru dan Siswi di Gorontalo, Berniat Tunjukkan ke Istri Sah Pelaku DH
- Membangun kepercayaan
Saat pelaku sexual grooming mulai dekat dengan korban, ia akan menghujani korban dengan pujian.
Pelaku akan mulai mengajak korban untuk menghabiskan waktu berduaan saja.
Tak hanya itu, pelaku sexual grooming biasanya akan memberi korban hadiah dan perhatian, serta berbagi rahasia untuk membuat korban merasa istimewa.
- Mengisolasi korban
Saat pelaku sudah mendapatkan kepercayaan korban, ia akan mulai menjauhkan korban dari keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Cara ini memberi kesempatan bagi pelaku sexual grooming untuk menjadi satu-satunya orang yang bisa diandalkan korban.
- Menormalisasi sentuhan seksual
Pada titik ini, pelaku sexual grooming akan mulai menyentuh korban secara seksual.
Awalnya, pelaku akan melakukan sentuhan-sentuhan di bagian tubuh korban yang sensitif.
Selain itu, pelaku akan meminta korban untuk mengambil foto atau video seksual.
- Mempertahankan kendali dan kekuasaan atas korban