"Endometriosis ini kalau dia ganggu indung telur, cadangan telurnya jadi dikit. Cadangan telur yang tersisa ini menghasilkan kualitas jelek. Hasilnya apa? Hasilnya bayinya banyak yang cacat," imbuhnya.
Baca juga: Waspadai Nyeri Saat Berhubungan Seksual, Bisa Saja Tanda Endometriosis
Oleh karena itu, dr Haekal pun mengimbau pada perempuan untuk meminimalisir dampak dari endometriosis ini.
Pertama, kenali gejala-gejala endometriosis, baik sebagai perempuan mau pun sebagai tenaga kesehatan.
Kedua, lakukan penanganan ke rumah sakit yang memang memberikan pelayanan terkait endometriosis ini.
"Rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan sebetulnya sudah bawa banyak center," lanjutnya.
Ketiga, perempuan dengan endometriosis yang ingin memiliki keturunan juga bisa mempertimbangkan program inseminasi atau bayi tabung.
"Hal ini tentunya akan mendukung orang dengan endometriosis untuk mendapatkan impiannya," tutup dr Haekal.
(*)