Badan Pengembangan Sumber Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) memberikan program Capacity Building di bidang ESDM untuk Afghanistan.
Program ini dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk membantu Afghanistan dalam meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengelolaan potensi alam saat tercapainya perdamaian.
Pelatihan ini terselenggara atas kerjasama Sekretariat Wakil Presiden, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.
“Memberikan program capacity building harus sesuai dengan kondisi Afghanistan yang memiliki sumber daya alam berupa migas, mineral dan batubara,” ujar Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri mewakili M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden saat pembukaan Program Capacity Building Bidang ESDM di Auditorium Sekretariat Wapres, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Kali ini, Pemerintah Indonesia lebih menekankan pada pendekatan pembangunan ekonomi melalui program capacity building bidang ESDM.
Pemerintah Afghanistan melalui Kementerian Minyak Bumi dan Sumber Daya Mineral mengirimkan pegawainya ke Indonesia untuk mengikuti pelatihan.
Sebanyak 30 orang dikirim ke PPSDM Migas, Cepu, Jawa Tengah. Terdiri dari 15 peserta mengikuti pelatihan Welder Level III dengan lama pelatihan 86 hari dan 15 peserta lain mengikuti pelatihan Maintenance Technician and Training of Trainer HSE and Basic Fire Fighting for Petroleum Industry selama 107 hari.
Sementara, untuk peserta yang mengikuti diklat di PPSDM Geominerba, sebanyak 15 peserta mengikuti Coal and Mineral Policy Courses selama 27 hari, Coal and Mineral Mining Courses untuk 20 peserta selama 113 hari dan Mining Economic Feasibility Courses untuk 15 peserta selama 33 hari serta Coal and Mineral Analysis Courses untuk 20 peserta dengan lama 64 hari. Secara keseluruhan kegiatan pelatihan ini akan berakhir hingga bulan November 2019.
“Pada gelombang pertama ini ada 65 peserta, selanjutnya akan menyusul. Peserta akan menempuh program di kelas, laboratorium dan lapangan secara langsung. Semua peserta memang sudah memiliki background di bidang pertambangan atau migas jadi tinggal melanjutkan,” ujar IGN Wiratmaja Puja, Kepala BPSDM ESDM.
H.E. Syed Mahbobullah Rabani, Deputy Minister of Mines and Petroleum of Islamic Republic of Afghanistan, mengatakan bahwa banyak hal yang bisa dipelajari dari Indonesia selain bidang ESDM, antara lain bidang pertanian, pelayanan publik, penerbangan serta pendidikan.
Program Capacity Building ini diharapkan dapat membantu Afghanistan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi yang sangat membantu dalam proses perdamaian itu sendiri.
Negara yang tidak memiliki kapasitas ekonomi tentu akan lebih rapuh dan rawan untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara.
“Cita-cita mereka adalah untuk mengkapitalisasi sumber daya yang ada untuk kepentingan ekonomi masyarakat mereka,” terang Retno.
Pemerintah Indonesia membantu dalam bentuk penyelenggaraan program Capacity Building untuk membentuk Afghanistan menjadi negara yang mandiri dan stabil.(*)