News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dukungan Tata Kelola 5G yang Komprehensif, Menteri Johnny Paparkan 5 Aspek Kebijakan

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.

Menkominfo menambahkan perangkat jenis base station melalui teknologi open protocol, seperti teknologi Open RAN (Radio Access Network) telah diawali melalui jalinan kerja sama riset antara Universitas Telkom dengan salah satu vendor global yang unggul di dalam ekosistem teknologi Open RAN. Selain itu, juga ada perangkat 5G jenis handset dengan nilai TKDN setidaknya sama dengan nilai TKDN untuk handset 4G yaitu sebesar 30%. Terkait hal ini, kajian intensif yang melibatkan Kementerian Perindustrian dan para pelaku usaha industri dalam negeri diharapkan terus dilakukan.

“Segenap upaya tersebut bermuara pada tujuan kita bersama yaitu mendorong Indonesia untuk dapat menjadi negara produsen, setidaknya komponen,” tandasnya.

Menurut Menteri Kominfo pembangunan jaringan 5G bukan hanya sebagai infrastruktur, tetapi juga sebagai upaya untuk membangun ekosistem lokal terutama ekosistem di layer aplikasi. Oleh karena itu, pengembangan ekosistem aplikasi ini perlu ditingkatkan, mengingat sejak era 4G, Indonesia terbukti mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri melalui sejumlah aplikasi lokal yang menjelma menjadi unicorn bahkan decacorn. 

“Aplikasi-aplikasi lokal tersebut, termasuk aplikasi IoT, diharapkan terus mendominasi sehingga mampu bersaing dengan aplikasi atau OTT dari luar Indonesia. Pemberdayaan berbasis komunitas harus terus ditingkatkan agar pegiat industri lokal semakin kompeten dalam memproduksi dan mengembangkan bisnis berbasis aplikasi,” ujarnya.

Dari sisi sumber daya manusia, Menkominfo menilai pembangunan talenta digital berwawasan 5G perlu dilakukan secara komprehensif. Hal ini dapat diawali dari penyiapan talenta digital di sisi hulu melalui jalur pendidikan formal sebagai perwujudan peran dan tugas perguruan tinggi untuk mendidik masyarakat Indonesia agar unggul dan berdaya saing. 

“Peran pembangunan talenta di tingkat hulu ini dilakukan Kementerian Kominfo melalui pengembangan Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) di Yogyakarta. Saat ini, STMM Yogyakarta berfokus pada tiga bidang jurusan, yakni Animasi dan Desain, Komunikasi Informasi Publik, dan Penyiaran,” jelasnya.

Sejak membuka penerimaan untuk umum pada tahun 2001 hingga saat ini, STMM Yogyakarta telah menerima total sebanyak 5.007 peserta didik dan meluluskan sebanyak 2.285 alumni. Kementerian Kominfo berkomitmen kedepan STMM Yogyakarta diusahakan untuk bermetamorfosis menjadi Institut Digital Nasional (IDN), sebuah Center of Excellence di bidang digital yang mencakup empat klaster besar studi baru.

“Antara lain teknologi digital, komunikasi dan media digital, ekonomi digital, serta tata kelola dan kebijakan digital. Metamorfosis ini dilakukan untuk mempertahankan relevansi dengan perkembangan zaman, dan terlebih untuk mempersiapkan SDM Indonesia agar siap menghadapi disrupsi digital,” tandasnya.

Selain STMM Yogyakarta, Kementerian Kominfo juga turut berkontribusi dalam pembangunan talenta digital di sisi hilir melalui program Digital Talent Scholarship (DTS) yang digagas sejak tahun 2018. 

“Program ini rencananya selain terus ditingkatkan jumlah pesertanya, tetapi juga akan diperkaya kurikulumnya dengan skill yang sesuai untuk era 5G, misalnya pengembangan software Open RAN, pelatihan system integrator, tata kelola jaringan 5G, advanced computing, pemahaman cyber security, networking, dan programming,” imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini