Tahun yang sama pakan Jali Lele berhasil mendapatkan sertifikasi Cara Pembuatan Pakan Ikan Yang Baik (CPPIB), dan memperoleh nomor registrasi di KKP RI. Sekaligus dua syarat ini menandai legalitas peredaran dan perdagangan pakan mandiri Jali Lele.
Produk pakan mandiri Jali Lele ini juga telah menjadi produk unggulan lokal Kabupaten Demak. Tak ayal, kelompoknya kerapkali mengikuti pameran produk baik level Kabupaten mupun Provinsi Jawa Tengah. Berbagai kunjungan baik itu dalam rangka studi banding dari para pelaku di berbagai daerah, penelitian mahasiswa dan Bimtek kerapkali dilakukan di unit pakan mandiri ini. Singkatnya, unit pakan mandiri Tri Mino juga menjadi sarana edukasi dan sekolah lapang.
Jali mengaku, akhir-akhir ini permintaan pakan merknya terus mengalami peningkatan signifikan, bahkan ia harus memenuhi permintaan ke luar demak bahkan sampai ke Jawa Timur.
Guna memenuhi permintaan tersebut, Jali harus memutar otak cari cara agar permintaan konsumennya terpenuhi. Mengandalkan jejaring yang ia bangun, kemudian ia bekerjasama dengan koleganya di Lampung mendatangkan mesin dengan kapasitas lebih besar yakni 300 kg per jam.
"Dengan mesin ini, minimal perminggu kami bisa produksi mencapai 5 ton pakan ikan. Untuk masalah harga kami bandrol masing-masing pakan tenggelam Rp6.500,- per kg, sementara pakan apung Rp7.000,-per kg. Kalau masalah omzet penjualan, rata rata bisa mencapai Rp30 juta per minggu atau Rp120 juta per bulan. Dari nilai ini kami sisihkan labanya sebesar Rp200,- per kg untuk kas kelompok," beber pria berambut gondrong ini.
Jali mengaku, saat ini kelompoknya merasa kewalahan memenuhi permintaan pakan merknya, padahal kapasitas produksi mesin masih terbatas.
Untuk ketersediaan bahan baku, Jali mengaku tidak ada masalah. Kelompoknya telah menjalin kerjasama dengan BBPBAP Jepara untuk suplai bahan baku.
Bentuk Jejaring dengan Wadah Catfish 3 M
Ketenaran merk pakan Jali Lele secara langsung turut memicu respon masyarakat untuk menggeluti usaha budidaya ikan lele di Kabupaten Demak. Hal ini pula yang melatarbelakangi Jali untuk berinisiatif membentuk wadah yang menaungi seluruh bidang usaha lele dari hulu hingga hilir.
Wadah yang ia berinama "Catfish 3 M" dan memiliki slogan "Maju, Mandiri dan Modern" ini dibentuk dengan tujuan membangun jejaring pada setiap sub sistem dalan mata rantai bisnis lele.
Adapun bidang usaha yang telah dikembangkan mulai dari bidang usaha pakan mandiri Jali Lele, pembenihan, produksi, pengolahan dan pemasaran hasil. Menurut Jali, wadah ini nantinya akan didorong dalam menciptakan usaha yang terintegrasi sehingga usaha yang digeluti lebih efisien.
Wadah ini juga telah dijadikan sarana berbagi informasi terkait teknologi, akses input produksi dan pasar. Jali bermimpi nantinya wadah ini jadi cikal bakal unit usaha kelompok yang menaungi seluruh pelaku usaha budidaya di Kabupaten Demak.
"Saya coba untuk dorong supaya mereka yang tergabung dalam wadah ini bisa maju bersama-sama, menikmati nilai tambah yang sama. Semua yang memakai pakan Jali Lele dipastikan mendapatkan pendampingan agar terus bertahan dan berkembang. Desa wisata Tlogoweru akan kami jadikan dulu sebagai model, nanti ke depan di Demak bisa muncul kampung kampung yang sama, sehingga ada gerak ekonomi lokal," tegas Jali diplomatis
Saat ini, mulai banyak masyarakat yang turut terjun berbisnis budidaya lele di desa Tlogoweru. Jika empat tahun lalu hanya ada beberapa gelintir orang dengan sarana prasarana seadanya, saat ini usaha budidaya lele dengan kolam bulat menjadi ikon baru sebagai salah satu unggulan desa wisata Tlogoweru.