“Baik pembangunan di the last mile, BTS-BTS (Base Transceiver Station) di 12,548 desa dan kelurahan yang dilakukan oleh Kominfo dan operator seluler, pembangunan middle mile, microwave link, satelit, fiber link dan lain sebagainya yang biayanya besar sekali, dan broadband backbone menggelar fiber optic di seluruh Tanah Air kita,” tandasnya.
Menurut Menkominfo, pembangunan infrastruktur saja tidak cukup, karena harus didukung dengan tersedianya talenta digital yang memadai.
“Talenta digital yang memadai ini untuk bangsa sebesar Indonesia di mana terdapat lebih dari 136,7 juta warganet dibutuhkan pelatihan-pelatihan digital di tiga tingkatan pelatihan, tingkatan yang paling dasar yang melibatkan paling banyak penduduk yang disebut dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), bekerjasama dalam konsep program Siberkreasi,” jelasnya.
Guna mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Pemerintah menyiapkan pelatihan untuk mengembangkan literasi dasar, menengah dan tingkat lanjut.Untuk pengembangan literasi tingkat dasar, bersama GNLD Siberkreasi, sepanjang tahun 2021 akan dilaksanakan sebanyak 12,4 juta lebih masyarakat melalui 20 ribu kegiatan, “Jadi ada tersisa 7 bulan maka ada kegiatan pelatihan yang masif secara besar-besaran di tingkat dasar,” papar Menteri Johnny.
Baca juga: Dihadiri 350 Ribu Peserta Secara Daring, Launching Program Literasi Digital Kominfo Catat Sejarah
Menurut Menkominfo, kecakapan literasi tingkat dasar itu melibatkan masyarakat dalam jumlah yang besar dan menjangkau seluruh wilayah Tanah Air.
Oleh karena itu, Menteri Johnny mengharapkan kerja sama secara hierarkis, baik oleh pemerintah pusat dari kementerian dan lembaga, khususnya Kementerian Kominfo, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dan dukungan pembiayaan dari Kementerian Keuangan.
“Maupun secara hirarki dengan pemerintah daerah dalam hal ini 514 Bupat dan Walikota sdi 34 Provinsi. Kita harapkan ini dilakukan secara konsisten dan kontinyu, berkelanjutan, setiap tahun. Atau dengan kata lain sampai dengan tahun 2024 kita bisa melakukan pelatihan digital tingkat dasar kepada 50 juta rakyat, dan ditindaklanjuti pada pemerintahan berikutnya dalam skala yang sama, kalau bisa lebih besar dan lebih cepat,” jelasnya.
Dalam pelatihan tingkat menengah atau intermediate skill, Menkominfo melihat potensi pengguna teknologi digital juga perlu mempunyai keahlian. Sehingga Kementerian Kominfo menyiapkan 100 ribu pelatihan digital setiap tahunnya.
“Tahun 2021 ini, 100 ribu pelatihan bagi anak-anak kita, milenial grup kita yang ber-ijazah sekolah menengah ke atas dan ber-ijazah sarjana melalui kurikulum seperti cloud computing, siber security, artificial intelligence, big data, virtual reality, artificial reality dan lain sebagainya untuk mengisi kebutuhkan kecakapan digital tingkat menengah,” ujarnya.
Menteri Johnny menegaskan Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta digital talent tingkat menengah setidaknya sampai dengan 15 tahun kedepan, atau sekitar 600 ribu intermediate skills per tahun.
“Kominfo melakukan penyiapan 100 ribu peserta dengan harapan ekosistemnya juga mengambil bagian untuk mengisi, melengkapi menjadi 600 ribu,” tandasnya.
Baca juga: Menkominfo Targetkan 50 Juta Masyarakat Melek Digital pada 2024
Menkominfo menyatakan Indonesia juga membutuhkan talenta digital tingkat lanjut atau advance skills untuk menghasilkan para master, mentor dan suhu digital yang pesertanya ditujukan untuk startup founder, kepala dinas dari pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, dan dosen serta pendidik di universitas atau politeknik.
Melalui pengembangan advance skills, Pemerintah menargetkan dapat menghasilkan master dan mentor digital guna mendukung kegiatan bisnis untuk startup serta program Smart City bagi pemerintah daerah. Bahkan, juga memungkinkan untuk mendukung program-program pendidikan digital di universitas atau politeknik.
“Kita harapkan karena ini program besar, secara masif dilakukan menjangkau seluruh wilayah tanah air butuh kerja sama dan kolaborasi yang kuat, tidak saja pemerintah tapi juga eksositemnya. Karenanya saya berterima kasih kepada rekan-rekan dari Siberkreasi yang telah mendukung kegiatan ini karena ini adalah momentum kita,” imbuhnya.
Usai menghadiri acara puncak peluncuran Program Literasi Digital Nasional, di tempat yang sama dilakukan Konferensi Pers yang juga dihadiri Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Duta Literasi Digital Nicholas Saputra. (*)