TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberdayaan perempuan merupakan langkah strategis dalam proses merealisasikan kebangkitan nasional lewat peningkatan kesejahteraan setiap keluarga di Indonesia.
"Untuk segera bangkit kita perlu sumber daya manusia (SDM) yang tangguh, berkarakter dan berdaya saing. Proses pembentukannya harus di mulai dari keluarga," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/5/2022).
Perempuan, menurut Lestari, merupakan aktor sentral dalam pembentukan kualitas keluarga.
Karena, tambahnya, peran ibu dalam satu keluarga tidak hanya sebagai manager dan pendidik, lebih dari itu juga menanamkan nilai-nilai yang menjadi acuan bagi anggota keluarga.
Dengan peran tersebut, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, berbagai upaya untuk lebih memberdayakan perempuan antara lain dari sisi edukasi, kesehatan, ekonomi dan politik, harus terus ditingkatkan dan terukur.
Apalagi, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, pada 100 tahun Kemerdekaan RI mendatang, diperkirakan bangsa ini mendapat bonus demografi karena 70 % penduduknya merupakan usia produktif.
Agar mayoritas penduduk pada 2045 mendatang benar-benar mampu meningkatkan produktivitas secara nasional, menurut Rerie, upaya peningkatan kualitas SDM di negeri ini harus sarat dengan langkah-langkah nyata yang terukur sejak dini.
Pilihan untuk mengedepankan pemberdayaan perempuan dalam tahapan proses menuju kebangkitan nasional, tegas Rerie, harus menjadi kepedulian semua pihak.
Agar, ujar Rerie, tujuan bangsa ini memiliki SDM yang berkarakter dan berdaya saing untuk bangkit mewujudkan Indonesia yang tangguh bisa segera terwujud. *