Pihak Kementerian Perhubungan, tambah Tory, harus mampu mengoordinasikan penyelenggaraan perjalanan libur Natal dan Tahun Baru, karena penanganannya tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.
Menurut Tory, di wilayah Indonesia bagian Barat dan di Pulau Jawa pada masa liburan Natal dan Tahun Baru masyarakatnya lebih memilih untuk berkunjung ke sejumlah kawasan wisata.
Karena itu, tegas dia, perlu diwaspadai juga peningkatan volume lalu lintas pada jaringan lalu lintas di tingkat lokal atau daerah.
Pada kesempatan itu, wartawan senior Abdul Kohar mengungkapkan ciri bangsa yang beradab adalah tingkat partisipasi publik yang tinggi di berbagai bidang, termasuk kepedulian masyarakat dalam kesiapan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru.
Apalagi, ujar Kohar, hampir 40% jumlah penduduk di Indonesia terlibat dalam aktivitas libur Natal dan Tahun Baru pada tahun ini.
Menurut Kohar, partisipasi masyarakat yang tinggi sangat dibutuhkan pada persiapan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru, yang membutuhkan awareness dari masyarakat.
Untuk mewujudkan hal itu, jelas dia, membutuhkan proses edukasi sebagai bagian peningkatan literasi masyarakat, sehingga tujuan liburan yang aman dan nyaman dapat tercapai.
Baca juga: Pengamanan Nataru, Polri Gelar Operasi Lilin Mulai 21 Desember 2024, Libatkan 141.605 Personel