Rencana pengembangan indikator SPM yang dilakukan antara lain pintu darurat yang dapat digunakan kelompok prioritas, stiker antrean yang mengutamakan kelompok prioritas dalam memasuki bus, area beristirahat (kelompok prioritas), serta standar operasional prosedur terhadap inklusivitas (tata tertib perlakuan terhadap penumpang berkebutuhan khusus).
Kemudian, gate khusus bagi kelompok disabilitas (pengguna kursi roda), ubin pemandu bagi kelompok disabilitas, audio kedatangan bus, dan ramp portable.
Tak hanya bus Transjakarta, moda transportasi MRT Jakarta juga dirancang ramah bagi penyandang disabilitas, sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI serta Pedoman Akses Bebas Hambatan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Jepang.
Beberapa standar desain fasilitas untuk penyandang disabilitas di MRT Jakarta antara lain blok taktil di luar dan dalam stasiun, lift dengan huruf Braille, toilet yang nyaman bagi pengguna kursi roda, mesin penjualan tiket yang mudah dijangkau, pintu penumpang selebar 90 cm, ruang khusus disabilitas di dalam kereta (51 kursi/kereta), dan pemberitahuan audiovisual.
MRT Jakarta pun telah meluncurkan fasilitas digital untuk penyandang disabilitas bernama DINA (Digital Intelligent Assistant). Ini merupakan fasilitas komunikasi di stasiun MRT Jakarta yang dapat digunakan oleh seluruh penumpang guna mengurangi kontak fisik, serta dapat membantu penumpang dalam kondisi darurat apabila membutuhkan bantuan petugas.
“DINA dapat mengakomodir komunikasi dua arah yang dapat menghubungkan antara pengguna dengan petugas di Stasiun MRT Jakarta dalam bentuk audio maupun visual serta dilengkapi fitur pesan tertulis,” tutur Premi.
Sesuai Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Perhubungan Nomor 484 Tahun 2021, kendaraan bertanda khusus yang membawa masyarakat disabilitas dikecualikan pembatasan aturan ganjil genap.
Tak hanya di transportasi umum, Pemprov DKI juga terus berupaya mempermudah aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di sejumlah fasilitas umum.
Teranyar, Gubernur Anies Baswedan meresmikan empat pasar tradisional yang kini disulap lebih modern dan ramah disabilitas pada Rabu (22/9/2022).
Keempat pasar itu adalah Pasar Cipinang Kebembem dan Pasar Sawah Barat di Jakarta Timur, Pasar Tanah Tinggi Poncol di Jakarta Pusat, dan Pasar Tebet Barat di Jakarta Selatan.
Anies berharap, wajah baru pasar tradisional ini bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Jakarta, tak terkecuali penyandang disabilitas.
“Kita bersyukur, hari ini kita bisa menyaksikan tuntasnya sebuah kerja besar, dengan menyelesaikan pasar yang lebih baik, yang punya dampak yang amat besar bagi peningkatan kesejahteraan, bagi transaksi perekonomian,” tuturnya.
Ia pun berharap, kebutuhan dasar masyarakat, yaitu pangan, bisa terpenuhi, baik dari segi pasokan hingga harga yang terjangkau.
“Jadi, inilah kebutuhan dasar utama terpenting yang sekarang kita sama-sama lihat disiapkan fasilitasnya yang lebih baik,” ucapnya.