Banyak orang yang membudidayakannya sebagai pakan alternatif yang unggul karena magot memiliki masa hidup yang cukup lama kurang lebih 4 minggu.
Selain itu, proses produksinya tidak memerlukan teknologi tinggi sehingga cocok dilakukan di daerah sentra perikanan untuk menekan biaya produksi.
Selain itu, budidaya magot juga berfungsi untuk lingkungan sekitar, salah satunya adalah mereduksi sampah organik.
Beberapa penelitian mengungkapkan larva BSF mampu mereduksi sampah organik mencapai 66–79 persen.
Laju konsumsi sampah oleh larva BSF sangat bervariasi, bergantung pada jenis sampah, kadar air, jumlah larva, ukuran larva, dan suhu lingkungan.
Sampah-sampah organik yang dikonsumsi oleh magot akan berubah menjadi pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman.
Dengan begitu, magot memiliki peran ganda, yaitu mengolah sampah organik dan menghasilkan pupuk organik.
(Tribunnews.com, Widya)