News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Budidaya Magot dan Keuntungan bagi Lingkungan

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas merawat maggot di Kantor Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Selasa (3/11/2020). Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta memberdayakan magot untuk mengurai sampah organik yang bersumber dari sumbangsih warga per wilayah sebagai pupuk kompos. Selain itu, larva tersebut juga bisa menjadi pakan hewan ternak. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Banyak orang yang membudidayakannya sebagai pakan alternatif yang unggul karena magot memiliki masa hidup yang cukup lama kurang lebih 4 minggu.

Selain itu, proses produksinya tidak memerlukan teknologi tinggi sehingga cocok dilakukan di daerah sentra perikanan untuk menekan biaya produksi.

Selain itu, budidaya magot juga berfungsi untuk lingkungan sekitar, salah satunya adalah mereduksi sampah organik.

Beberapa penelitian mengungkapkan larva BSF mampu mereduksi sampah organik mencapai 66–79 persen.

Laju konsumsi sampah oleh larva BSF sangat bervariasi, bergantung pada jenis sampah, kadar air, jumlah larva, ukuran larva, dan suhu lingkungan.

Sampah-sampah organik yang dikonsumsi oleh magot akan berubah menjadi pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman.

Dengan begitu, magot memiliki peran ganda, yaitu mengolah sampah organik dan menghasilkan pupuk organik.

(Tribunnews.com, Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini