News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menikmati Olahan Jangkrik Bumbu Balado dan Lada Hitam Ala Yogyakarta

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keripik jangkrik buatan Aswinda Aji Kurniawan di Desa Wonolagi, Kelurahan Giriasih, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. TRIBUN JOGJA/HAMIM THOHARI

"Untuk membuat nuget, jangkrik disangrai dulu hingga kering. Setelah itu masih harus dioven agar benar-benar kering. Setelah dipastikan kering jangkrik diblender agar menjadi tepung," jelas Aji.

Setelah tepung jangkrik siap, langsung dibuat adonan dengan bahan lainnya, yakni tepung terigu, tepung panir, dan kuning telur. Adonan yang telah jadi kemudian dikukus. Tahap terakhir dipotong kecil-kecil sebelum digoreng.

Nuget jangkrik ini tidak kalah enaknya dibanding dengan nuget ayam ataupun ikan, dengan rasa yang gurih dan enak. Sedang, balado jangkrik adalah jenis makanan paling baru yang dibuat Aji.

Sebelum dimasak dengan bumbu balado yang pedas nan mantap, jangkrik terlebih dahulu digoreng. Perpaduan gurih daging jangkrik dan bumbu balado yang pedas, terasa sangat pas di mulut.

"Untuk nuget dan balado ini hanya mampu bertahan sekitar tiga hari. Jadi bagi yang menginginkannya harus pre order terlebih dahulu. Sedang untuk keripik dan peyeknya bisa bertahan hingga tiga minggu," kata Aji.

Usaha makanan jangkrik yang diberi label Jangkrik Tumin ini direspons baik oleh masyarakat. Dalam seminggu Aji mampu memproduksi 400 kemasan makanan dari jangkrik ini, dengan masing-masing kemasan memiliki berat satu ons.

Tidak hanya rasanya yang enak, jangkrik ini adalah hewan yang memiliki banyak manfaat. Selain proteinnya tinggi, kandungan progesteron jangkrik juga tinggi, sehingga baik untuk ibu hamil dan menyusui.

"Kandungan antioksida dalam jangkrik juga tinggi sehingga baik untuk jantung. Masih ada kandungan omega tiga yang sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak," ujar Aji menjelaskan.

Selama ini Aji mengandalkan media online untuk berjualan. Selain itu, pemuda bergelar Sarjana Komputer tersebut juga menitipkan di beberapa warung oleh-oleh yang ada di kawasan Parangtritis dan Malioboro.

Untuk harga, satu kemasan makanan dari berbahan jangkrik ini dijual dengan harga Rp 15.000. "Rata-rata dalam seminggu setidaknya omzet yang diperoleh sekitar Rp10 juta," katanya.

Dalam menjalankan usaha ini Aji juga memberdayakan masyarakat sekitar. Di tahap produksi dia mengajak ibu-ibu PKK desa Wonolagi. Sedang untuk pembudidayaan jangkrik ia menggandeng pemuda setempat.

Di samping terus mengembangkan usaha kuliner jangkrik, Aji tetap beternak jangkrik sebagai pakan burung kicauan.

Jika Anda tertarik merasakan sensasi menyantap jangkrik bisa memesanya melalui Facebook dengan alamat Grosir Jangkrik Jogja, Instagram yang beralamat jangkrik_indonesia.

"Makanan produksi kami ini juga bisa didapatkan jika Anda berwisata ke Watu Lumbung," beber Aji.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini