Salat Istisqa disunnahkan dikerjakan saat Matahari mulai beranjak naik setinggi satu anak panah.
Yaitu seperti jam setelah terbitnya matahari seperti waktu salat.
Hal ini berdasarkan keterangan yang dituturkan Aisyah:
"Rasulullah SAW pergi menunaikan salat Istisqa ketika tampak penghalang matahari." (HR Abu Daud no 1173).
Salat Istisqa disunnahkan dilaksanakan di lapangan terbuka dan bukan di masjid seperti yang dilakukan Rasulullah SAW kecuali dalam kondisi terpaksa.
- Tata Cara Salat Istisqa
1. Shalat Istisqa terdiri dari dua rakaat (seperti salat ld), tanpa azan dan iqamah.
Disunnahkan mengeraskan bacaan.
2. Pada rakaat pertama bertakbir tujuh kali setelah takbiratul ihram.
Sementara pada rakaat kedua, jumlah takbirnya lima kali, selain takbir ketika bangun dan sujud.
3. Kedua tangan diangkat pada setiap takbir, sambil memuji Allah SWT dan berselawat kepada Rasulullah SAW di antara setiap takbir.
4. Rakaat pertama disunnahkan membaca surat Al-A'la dan rakaat kedua surat Al-Ghasiyah.
5. Setelah salat, imam disunnahkan menyampaikan khotbah di hadapan jemaah yang hadir, memperbanyak istighfar dan membaca Alquran serta doa-doa yang disebutkan dalam riwayat dari Rasulullah SAW.
Doa dibaca sembari memperlihatkan pengharapan yang penuh dengan mengangkat tangan setinggi mungkin.
6. Dianjurkan bagi imam untuk menghadap ke kiblat lalu membalik selendangnya, dengan meletakkan yang semula di sebelah kanan ke sebelah kiri dan sebaliknya sembari tetap melantunkan doa kepada Allah SWT.
Inilah bacaan niat sebelum salat Istisqa, dikutip Tribunnews.com dari nu.or.id: