أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Lafal latin: Ushallī sunnatal istisqā’i rak‘ataini ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya: Aku menyengaja salat sunnah minta hujan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.
- Hal yang Disunnahkan Sebelum Salat Istisqa
Disunnahkan kepada imam untuk mengumumkan pelaksanaan salat Istisqa beberapa hari sebelumnya.
Imam juga menghimbau orang-orang supaya bertaubat dari kemaksiatan dan menjauhkan diri dari kezaliman.
Juga menganjurkan agar mereka berpuasa, bersedekah, meninggalkan permusuhan, dan memperbanyak amal kebaikan.
Sebab, kemaksiatan itu penyebab kemarau dan tidak diturunkannya hujan.
Sebagaimana ketaatan menjadi penyebab kebaikan dan keberkahan sehingga Allah swt akan menurunkan hujan dari langit.
Demikian dikutip Tribunnews.com dari laman Ikatan Dai Indonesia (Ikadi.or.id).
- Khotbah Salat Istisqa
Para ulama berbeda pendapat mengenai waktu khotbah pada Salat Istisqa.
Sebagian ulama berpendapat, ini merupakan riwayat dari Imam Ahmad, Imam berkhotbah sebelum Salat Istisqa.
Namun mayoritas ulama di antaranya adalah Malik, Syafi’I, dan Muhammad bin Hasan, ini juga riwayat dari Imam Ahmad bin Hambal dari jalur yang lain, khotbah Salat Istisqa dilaksanakan setelah Salat Istisqa.
Ini juga merupakan pendapat yang benar, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Qudamah dalm Al-Mughni berdasarkan perkataan dari Abu Hurairah di dalam hadits yang sahih:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا يَسْتَسْقِي فَصَلَّى بِنَا رَكْعَتَيْنِ بِلَا أَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍ ثُمَّ خَطَبَنَا وَدَعَا اللَّهَ وَحَوَّلَ وَجْهَهُ نَحْوَ الْقِبْلَةِ رَافِعًا يَدَيْهِ ثُمَّ قَلَبَ رِدَاءَهُ فَجَعَلَ الْأَيْمَنَ عَلَى الْأَيْسَرِ وَالْأَيْسَرَ عَلَى الْأَيْمَنِ
Dari Abu Hurairah ia berkata, “Rasulullah saw keluar pada waktu istisqa’ maka kemudian ia salat bersama kami dua rakaat tanpa azan dan iqamah kemudian berkhotbah pada kami dan berdoa kepada Allah dan menghadapkan wajahnya ke arah kiblat dengan mengangkat tangannya kemudian membalik selendangnya dan menjadikan selendang sebelah kanan pada pundak yang kiri dan selendang sebelah kiri diletakkan di pundak yang kanan.” (HR. Ibnu Majah).
- Doa-doa Minta Hujan
Inilah beberapa doa di dalam Istisqa yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW:
1. Sebagaimana hadits, ketika seorang laki-laki datang ke masjid dan Rasulullah saw sedang berkhotbah, kemudian ia minta supaya Rasulullah saw berdo’a sebanyak tiga kali
اللهم أغثنا اللهم أغثنا اللهم أغثنا
"Ya Allah tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah kami."
2. Sebagaimana sabda Nabi saw dari Ibnu Abbas:
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا طَبَقًا مَرِيعًا غَدَقًا عَاجِلًا غَيْرَ رَائِثٍ
“Ya Allah berilah kami hujan yang menolong, menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman dan segera tanpa ditunda-tunda.”
3. Dalam Shahih Bukhari disebutkan, Nabi Saw ketika dalam Istisqa, beliau membaca:
اللهم اسقنا اللهم اسقنا اللهم اسقنا
"Ya Allah turunkanlah hujan kepada kami, Ya Allah turunkanlah hujan kepada kami, Ya Allah turunkanlah hujan kepada kami."
4. Satu doa dalam Istisqa, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالْآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
"Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan pada kami. Ya Allah berilah hujan ke dataran tinggi, pegunungan, anak bukit, dan lembah serta di tempat tumbuhnya pepohonan.”
5. Dalam Sunan Abu Dawud disebutkan di antara doa yang dibaca Nabi saw ketika Istisqa:
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مَرِيعًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ قَالَ فَأَطْبَقَتْ عَلَيْهِمْ السَّمَاءُ
“Ya Allah berilah kami hujan yang menolong. Menyegarkan tubuh, dan menyuburkan tanaman, bermanfaat dan tidak membahayakan dengan segera tanpa ditunda-tunda."
Panduan dan tata cara salat Istisqa selengkapnya, bisa Anda simak lewat link di bawah ini:
LINK laman Kanwil Kemenag Kalimantan Tengah
LINK laman Ikatan Dai Indonesia
LINK laman nu.or.id
(Tribunnews.com/Sri Juliati)