“Sebanyak 75 persen kasus yang ada, AMS biasanya terjadi pada saat pendaki memasuki ketinggian 3.000 - 4.000 mdpl. Gejala munculnya AMS biasanya muncul 12-24 jam setelah pendaki tiba di ketinggian tersebut,” kata Mountain Guide di Indonesia Expeditions, Rahman Muchlis, Sabtu (25/2/2017) dikutip dari Kompas.com
Gejala muncul, berupa sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan, sesak nafas, tidur terganggu, dan lain sebagainya.
Solusi untuk mengatasi hal ini adalah pendaki harus tetap sadar dan tetap melakukan aktivitas ringan.
4. Mengurus izin pendakian
Mengurus izin pendakian, akan terdata oleh petugas setempat dan berguna apabila ada pendaki yang tersesat atau belum memberikan kabar sama sekali.
Kemudian, petugas akan secara cepat bertindak.
Ketika pendaftaran juga terdapat surat izin dokter dan tertulis riwayat penyakit di sana.
Dimaksudkan agar petugas bisa dengan tepat membawa perlengkapan obat-obatan dan penanganan khusus apabila penyakit pendaki tersebut kambuh.
5. Berteduh apabila hujan turun
Terkadang cuaca bisa berubah kapan pun, tanpa disadari.
Jadi, para pendaki harus waspada akan pergantian cuaca ini dan disarankan untuk berhenti sejenak.
Kemudian, mendirikan tenda sementara untuk berteduh dan hindari berteduh di bawah pohon tua yang rantingnya rapuh.
(Tribunnews.com/Suci Bangun Dwi Setyaningsih)