Di samping otak, juga hati harus dibimbing, kalau tidak demikian peradaban tinggal permukaannya saja.
22. Jangan bangkitkan cita-cita yang pasti akan mati.
Janganlah hendak bermimpi bila lebih dulu telah diketahui nanti akan bangun dengan teramat mengecewakan.
23. Untuk mendapatkan kebebasan dan persamaan bagi dirinya, bukankah harus dimulainya dengan memberikan hal itu kepada orang lain?
24. Percayalah akan masa depan.
25. Kepercayaan meletakkan kewajiban besar.
26. Kalau ada kepentingan besar, kepentingan kecil harus diabaikan.
27. Sebab saya tidak akan dapat berbahagia apabila untuk mendapatkan kebebasan kemerdekaan dan bertegak sendiri itu akan membuat ayah celaka.
28. Akan lebih banyak lagi yang tidak belajar dan tidak melihat apapun dapat berfikir dan merasa seperti kami tetapi penderitaannya bukan main.
29. Ia tidak wajib patuh kepada siapapun, siapapun juga, kecuali terhadap suara batinnya, hatinya.
30. Hidup ini penuh teka-teki dan rahasia. Manusia mudah berubah-ubah. Jangan selalu mencari sebabnya pada tabiat yang lemah.
Ada kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa dalam hidup yang menjadikan seorang pahlawan tampak menjadi pengecut.
Jangan menyalahkan, betapapun hina dan rendahnya suatu perbuatan yang tampak, sebelum kamu mengetahui apa yang mendorong orang berbuat seperti itu.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)