"Sehingga, pasien dapat tetap merasa aman dan nyaman untuk bersalin di masa pandemi," katanya.
Pemilihan dokter spesialis yang kompeten dan kooperatif menjadi hal yang utama dalam proses persalinan.
Alangkah lebih baik apabila dokter yang membantu persalinan adalah dokter yang memeriksa selama proses kehamilan berlangsung.
Selain dokter yang kompeten, diperlukan juga tenaga medis yang dapat melayani sepenuh hati.
Keramahan dalam mendampingi dan melayani selama proses pra hingga pasca persalinan akan sangat berpengaruh secara psikologis bagi pasien.
"RSIA Bunda Jakarta memiliki layanan Konselor Sahabat Bunda yang membantu dan mendampingi para pasien mulai dari hal yang bersifat administratif hingga edukasi mengenai proses kehamilan dan persiapan persalinan," katanya.
Bagi ibu yang memiliki kemungkinan high risk pregnancy, pilihlah rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap seperti ruang NICU untuk mengatasi masalah gawat darurat terhadap bayi yang baru lahir berserta jajaran dokter konsulen yang ahli dalam menangani bayi NICU.
Para orangtua juga perlu memperhatikan apakah tempat bersalin mendukung program ASI ekslusif, seperti tersedianya fasilitas Rooming-in, program IMD (Inisiasi Menyususi Dini), skin to skin dengan ayah, dan suster laktasi yang akan mengajarkan menyusui pertama kali.
"Program skin to skin dengan ayah diterapkan di RSIA Bunda Jakarta setelah proses persalinan sebagai bentuk dukungan terhadap breastfeeding father," katanya.
Peran ayah dalam proses menyusui tidak hanya dengan memberi sentuhan lembut kepada ibu, namun juga dengan bayi melalui skin to skin.
Adittya menambahkan di masa pandemi, pusat layanan kesehatan memiliki andil untuk menjaga kesehatan dan keselamatan semua orang.