Pertama, untuk meneguhkan kembali bagaimana kita melaksanakan kewajiban, rukun-rukun Islam, termasuk di dalamnya salat lima waktu.
"Yang ini jelas hukumnya wajib," jelasnya.
Momentum bulan Syaban menjadi kesempatan untuk memperbaiki kualitas salat kita.
Sehingga salat kita menjadi pengaruh, tidak hanya hubungan kita dengan Allah, tetapi juga memperbaiki hubungan kita dengan sesama manusia, hubungan dengan makhluk Allah, dan seterusnya.
"Salat yang kita laksanakan harus ada pengaruh baik terhadap situasi hubungan yang terjadi," jelasnya.
Kedua, waktu untuk membayar hutang puasa di bulan Ramadhan tahun lalu.
Jika sudah dibayar, kemudian yang bisa dilakukan yakni melaksanakan puasa sunnah.
Ketiga, perbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
"Bunyi sholawat-nya, bebas, banyak bunyi sholawat yang bisa dipilih," ujarnya.
Semisal, sholawat Jibril 'Shallallahu ‘ala Muhammad'.
Selanjutnya ada juga sholawat Tibbil Qulub, Khasiat Sholawat Nariyah, dan lain sebagainya.
Kemudian, perbayak membaca Al-Qur'an, sedekah dan salat sunnah.
Terutama salat sunnah di malam hari.
Amalan lain yakni membersihkan hati kita, mencoba menghilangkan penyakit hati seperti sombong, iri, memutus silaturahim.
"Salah satu ya yang biasa nyebar hoaks, biasa hate speech, ini dikurangi, tapi lebih lebih berhenti," jelasnya.
(Tribunnews.com/Fajar)