عُتُلٍّۢ بَعْدَ ذٰلِكَ زَنِيْمٍۙ - ١٣
'Utullim ba'da żālika zanīm
Yang bertabiat kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya,
اَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَّبَنِيْنَۗ - ١٤
Ang kāna żā māliw wa banīn
Karena dia kaya dan banyak anak.
اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَۗ - ١٥
Iżā tutlā 'alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīn
Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, dia berkata, “(Ini adalah) dongeng-dongeng orang dahulu.”
سَنَسِمُهٗ عَلَى الْخُرْطُوْمِ - ١٦
Sanasimuhụ 'alal-khurṭụm
Kelak dia akan Kami beri tanda pada belalai(nya).
اِنَّا بَلَوْنٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِۚ اِذْ اَقْسَمُوْا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِيْنَۙ - ١٧
Innā balaunāhum kamā balaunā aṣ-ḥābal-jannah, iż aqsamụ layaṣrimunnahā muṣbiḥīn
Sungguh, Kami telah menguji mereka (orang musyrik Mekah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah pasti akan memetik (hasil)nya pada pagi hari,
وَلَا يَسْتَثْنُوْنَ - ١٨
Wa lā yastaṡnụn
Tetapi mereka tidak menyisihkan (dengan mengucapkan, “Insya Allah”).
فَطَافَ عَلَيْهَا طَاۤىِٕفٌ مِّنْ رَّبِّكَ وَهُمْ نَاۤىِٕمُوْنَ - ١٩
Fa ṭāfa 'alaihā ṭā`ifum mir rabbika wa hum nā`imụn
Lalu kebun itu ditimpa bencana (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur.
فَاَصْبَحَتْ كَالصَّرِيْمِۙ - ٢٠
Fa aṣbaḥat kaṣ-ṣarīm
Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,
فَتَنَادَوْا مُصْبِحِيْنَۙ - ٢١
Fa tanādau muṣbiḥīn
Lalu pada pagi hari mereka saling memanggil.
اَنِ اغْدُوْا عَلٰى حَرْثِكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صَارِمِيْنَ - ٢٢
Anigdụ 'alā ḥarṡikum ing kuntum ṣārimīn
”Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil.”
فَانْطَلَقُوْا وَهُمْ يَتَخَافَتُوْنَۙ - ٢٣
Fanṭalaqụ wa hum yatakhāfatụn
Maka mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik.
اَنْ لَّا يَدْخُلَنَّهَا الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ مِّسْكِيْنٌۙ - ٢٤
Al lā yadkhulannahal-yauma 'alaikum miskīn
"Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin masuk ke dalam kebunmu,"
وَّغَدَوْا عَلٰى حَرْدٍ قَادِرِيْنَ - ٢٥
Wa gadau 'alā ḥarding qādirīn
Dan berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka mampu (menolongnya).
فَلَمَّا رَاَوْهَا قَالُوْٓا اِنَّا لَضَاۤلُّوْنَۙ - ٢٦
Fa lammā ra`auhā qālū innā laḍāllụn
Maka ketika mereka melihat kebun itu, mereka berkata, “Sungguh, kita ini benar-benar orang-orang yang sesat,
Baca juga: Bacaan Surat Ar Rahman Ayat 31-60 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan
Baca juga: Surat Al Maun Ayat 1-7: Bacaan Arab, Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia, dan Tafsir Singkat
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Bacaan Doa