Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2020 dari Badan Pusat Statistik menyebutkan, anak-anak Indonesia masih mengalami kerawanan akses terhadap makanan sehari-hari.
Kondisi tersebut diperparah dengan kenaikan harga bahan pokok dan pangan, imbas dari inflasi dan kenaikan BBM, sehingga daya beli masyarakat terhadap bahan pangan, khususnya protein hewani berkurang.
Baca juga: Hari Pangan Sedunia, Pangan Lokal Bisa Jadi Solusi Murah Pemenuhan Gizi dan Nutrisi Keluarga
Jika masyarakat sulit mengakses makanan bergizi, angka stunting di Indonesia akan sulit diturunkan.
Pakar ekonomi kesehatan dari Ikatan Ekonomi Kesehatan Indonesia, Mutia A.Sayekti S.Gz., MHEcon mengatakan, malnutrisi atau permasalahan gizi sering dikaitkan dengan status ekonomi.
“Ketahanan pangan dapat tercapai apabila setiap saat semua orang memiliki akses terhadap makanan yang cukup, aman, bergizi, sesuai kebutuhan diet untuk mencapai hidup sehat dan produktif," katanya dalam webinar Hari Pangan Sedunia, Selasa (1/11/2022).
Dalam skala rumah tangga, ketahanan pangan dapat dimulai dengan memastikan keluarga mengkonsumsi gizi seimbang yang dapat diterapkan dalam beberapa langkah.
Baca juga: Aksi 1000 Ibu Gerakan Sarapan Keliling Penuhi Kualitas Gizi Anak
Pertama, berkomitmen untuk hidup sehat sesuai dengan kemampuan.
Kedua, merencanakan menu per minggu dengan konsep isi piringku.
Ketiga, mempertimbangkan konsumsi makan anak di luar rumah.
Serta keempat, meningkatkan literasi keluarga terhadap kebutuhan nutrisi dan khususnya membuat anggaran khusus belanja bahan makanan.
"Orangtua dapat membuat skala prioritas dalam pengeluaran belanja, dengan mengutamakan kebutuhan yang esensial seperti pangan sehat dan bergizi untuk anak-anak mereka,” kata Mutia.
Baca juga: Praktis! 4 Manfaat Susu Cair untuk Asupan Gizi Anak Aktif
Merencanakan anggaran khusus daftar makanan per minggu dengan konsep Isi Piringku juga bisa dilakukan.
Mutia mencontohkan, untuk estimasi belanja makanan selama 3-5 hari dengan anggaran sekitar Rp 185.000 (dengan estimasi biaya di wilayah Depok, Jawa Barat dan sekitarnya).