Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meditasi Falun Dafa merupakan pengolahan jiwa dan raga yang diyakini dapat memurnikan tubuh dari penyakit.
Tak hanya itu, Falun Dafa juga dapat meningkatkan watak seseorang jadi lebih baik.
Pada tahun 1998, pemerintah China melakukan survei kepada praktisi Falun Gong dan menemukan bahwa 98 persen dari 31 ribu mengalami peningkatan kesehatan signifikan.
Sembilan puluh persen orang yang disurvei memiliki penyakit sebelum memulai Falun Gong.
Tujuh puluh persen menyatakan bahwa latihan tersebut telah menyembuhkan penyakit mereka.
Peneliti telah memberikan bukti ilmiah bahwa berlatih Falun Dafa memiliki banyak manfaatnya. Ben Bendig, Ph.D., dari University of California dan tim peneliti memutuskan untuk fokus pada aspek kesehatan mental.
Secara khusus, dia tertarik untuk mempelajari efek psikologis jangka panjang dari latihan tersebut. Hasil penelitiannya dimuat pada jurnal ilmiah Brain & Cognition edisi Februari 2020.
Peneliti mengambil dua kelompok, satu kelompok memiliki setidaknya dua tahun berlatih Falun Gong, kelompok lain adalah bukan praktisi Falun Gong.
Salah satu manfaat meditasi Falun Gong yang paling dapat diamati, kata para peneliti, adalah peningkatan pengendalian emosi.
Tidak seperti kebanyakan bentuk latihan lainnya, Falun Gong lembut dan lambat. Dengan mata tetap terpejam saat berlatih diiringi musik merdu sebagai latar belakang, ini adalah pengalaman yang membuat kondisi pikiran menjadi rileks.
Meditasi Falun Gong sendiri berfokus pada pikiran jernih, bukan berfokus pada objek meditasi atau napas. Ini melatih pikiran untuk bisa memasuki ketentraman untuk terhubung dengan kedamaian batin.
Dengan terus menerus melatih kesadaran utama dan menjaga kondisi mental yang tenang damai serta penuh belas kasih melalui kultivasi, maka ketika sewaktu-waktu dilanda konflik, praktisi akan dapat meredam emosinya dan dapat mengatasi masalah dengan baik.
Hasil penelitian lain yang dilakukan di dalam negeri meneliti manfaat Falun Dafa dalam mengontrol tekanan darah, yang dipublikaskan di Jurnal Ners LENTERA, pada bulan September 2013.