Peneliti Maria Manungkalit dari Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya melakukan survey dengan responden berjumlah 30 orang yang diambil dari populasi lansia dengan hipertensi. Mereka dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 15 responden sebagai kelompok yang berlatih Falun Dafa dan 15 responden sebagai kelompok kontrol (tidak pernah berlatih).
Baca juga: Gara-gara Dihujat, Keisya Levronka Konsultasi ke Psikolog, Kini Rutin Meditasi Sebelum Manggung
Hasil paired t-test menunjukkan bahwa latihan Falun Dafa pada kelompok eksperimen menurunkan secara signifikan tekanan darah sistolik dan diastolik; sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi penurunan pada tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastoliknya.
Dapat disimpulkan bahwa latihan Falun Dafa berpengaruh dalam mengontrol tekanan darah lansia dengan hipertensi.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Dr. Lili Feng, Profesor Imunologi di Baylor College of Medicine, Texas, latihan Falun Dafa efektif dalam meningkatkan kekebalan terhadap penyakit.
Feng meneliti rentang hidup dan fungsi sel darah putih, khususnya neutrofil leukosit. Hasil awalnya menunjukkan bahwa masa hidup neutrofil in-vitro dari praktisi Falun Dafa adalah 30 kali lebih lama daripada kelompok kontrol dan mereka juga berfungsi lebih baik.
Ini menunjukkan peningkatan kekebalan dalam tubuh terhadap penyakit.
Falun Dafa diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Tiongkok pada Mei 1992.Karena manfaatnya yang nyata dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, Falun Dafa menjadi sangat populer di Tiongkok sehingga pada tahun 1999, pesertanya melebihi anggota partai komunis.
Inilah penyebab mengapa sejak tahun 1999 Falun Gong mulai ditindas di China oleh partai komunis China (PKC).
Di luar negeri China, Falun Gong telah dilatih oleh ratusan juta orang di lebih dari 100 negara, termasuk di Indonesia.
April Gunawan, merupakan salah seorang praktisinya di Jakarta. Ia mengenal Falun Dafa sejak 2018.
“Awalnya dikenalkan dengan buku Zhuan Falun dan ketika membaca buku tersebut saya sangat takjub dengan isinya, begitu banyak pertanyaan tentang kehidupan, tentang hukum-hukum alam semesta terjawab di sana," ucap dia.
Tahun 2020 ia mengikuti webinar pengenalan Falun Dafa. Dari situ iasemakin paham bahwa Kultivasi Falun Dafa yang berlandaskan Sejati-Baik-Sabar itu sangat Baik.
"Saya banyak mendengar berbagi pengalaman dari teman-teman praktisi mengenai kesehatan jiwa maupun raganya setelah berkultivasi Falun Dafa, yang mana itu membuat saya semakin rajin dalam berlatih, setiap hari saya membaca buku Zhuan Falun, dan saya pun merasakan manfaatnya,” tandasnya.
Baca juga: Ardhito Pramono Rutin Jalani Meditasi Setiap Selesai Manggung
Berlatih Falun Dafa