Laporan Wartawan Tribunnews, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COMĀ - Memiliki latar belakang sebagai apoteker, konten kreator David Wijaya sering kali membagikan informasi mengenai kesehatan. Khususnya penggunaan obat.
Namun, informasi yang ia bagikan tak melulu soal kesehatan. Bahkan cukup banyak ia memberi edukasi mengenai investasi, keuangan, dan bisnis di platform media sosialnya.
Baca juga: Bagi-bagi Rezeki Ramadan, Content Creator Ini Tantang Warga Makan Mie
Tentu saja hal itu bisa dilakukan David karena banyak membaca. Ia percaya pendidikan adalah kunci melepas rantai kemiskinan.
"Bagi saya pribadi, pendidikan adalah kunci untuk melepas rantai kemiskinan, kesenjangan sosial, dan tingkat kesehatan yang rendah. Walaupun kita apoteker, kita bisa juga merambah beragam bidang khususnya juga keuangan atau finance," ucapnya.
Bagi David, profesi sebagai konten kreator apoteker sangat menyenangkan.
Ia senang karena apa yang dibagikan bisa bermanfaat bagi banyak orang.
"Dukanya karena harus membagi waktu dengan baik dan mengorbankan waktu waktu santai untuk berkontribusi lebih banyak," lanjut dia.
Ke depan, David akan terus meningkatkan beragam literasi.
"Saat ini content is the king, tapi bukan hanya sebatas konten, tapi harapannya konten yang bisa memberikan beragam kebermanfaatan bagi masyarakat. Harapannya lahir juga banyak content creator dari jurusan farmasi, jika ada yang tertarik juga bisa menghubungi saya. Senang jika banyak orang ikut aktif," paparnya.
Baca juga: Usahanya Sempat Merugi, Sutrisnolimz Kini Sukses Jadi Content Creator
Sekadar info, David Wijaya adalah seorang apoteker yang menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2014.
Ia memulai karir sewaktu masih menempuh pendidikan sarjana farmasi dengan mengikuti beragam perlombaan dan melakukan berbagai kegiatan sosial.
Selain itu ia juga dikenal sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi di kampus dan menjadi Mahasiswa Berprestasi Sekolah Farmasi ITB.
Ketika masih mahasiswa, David Wijaya terpilih menjadi Staf Ahli Pharmaceutical Sciences and Education Nasional di ISMAFARSI (ikatan senat mahasiswa farmasi seluruh indonesia) periode 2016-2018.