3. Dalam berziarah hendaknya dilakukan dengan penuh hormat, khidmat dan khusuk (tenang).
4. Mengambil pelajaran dari ziarah tersebut.
Hal ini tuntutan dari hikmah pensyari'atan ziarah kubur, yaitu untuk mengingatkan peziarah akan kematian yang akan menjemput dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang akan dijalani serta berlaku zuhud di dunia.
5. Hendaknya tidak duduk di nisan kubur dan melewati di atasnya.
Hal itu merupakan perbuatan idza' (menyakitkan) terhadap mayit.
6. Menjauhi perkataan-perkataan batil seperti meratap atau menangis dengan meraung-raung.
Namun boleh bagi peziarah untuk menangis jika teringat akan kebaikan mayit.
7. Berpakaian muslim/muslimah yang longgar, tidak ketat, tidak transparan dan yang bisa menutup
aurat.
8. Tidak boleh mencela kepada ahli kubur.
9. Tidak boleh bernazar dengan niat tertentu yang berkaitan dengan takziah, karena nazar hanya ditujukan kepada Allah.
10. Tidak boleh mencium atau menyapu dengan tangan untuk minta berkah, karena hal itu menjurus ke arah kemusyrikan
11. Berdoa
Hendaknya menyampaikan doa kepada Allah SWT yang berisi mohon ampunan, rahmat, dan keselamatan.
Sementara itu, dalam materi Ziarah Kubur yang pernah ditulis oleh dr Ahmadi dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, inilah tata cara ziarah kubur:
- Waktunya yang lebih utama adalah pada Jumat, Sabtu, Senin, dan Kamis.
- Saat di hadapan kuburan lebih baik dalam keadaan berdiri.
Begitu juga saat membacakan doa bagi mereka sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah saat berziarah ke Bagi'.
- Bacaannya bagi peziarah adalah membaca Surat Yasin atau membaca apa yang mudah dari Alquran, surat al-Fatehah atau lainnya, awal surat Al-Baqarah hingga al-Muflihhun, Ayat Kursi, Aamana Rasul, surat Al-Mulk, surat at-Takatsur, al-Ikhlas
Kemudian di akhir dengan membaca:
اللهم اوصل ثواب ما قُأناه الى فالن او اليهم
Lafal latim: Allahumma aushil tsawaba maa qara'naahu ilaa fulan [menyebut nama yang diziarahi] au ilaihim.
Artinya: Ya Allah, sampaikanlah pahala apa yang telah kami baca kepada fulan atau mereka.
- Baik bila dia dapat bersedekah diniatkan pahala bagi saudara-saudaranya yang telah meninggal dunia.
- Dianjurkan untuk membacakan sholawat untuk Nabi SAW karena berkat beliau kita dikeluarkan oleh Allah SWT dari kejahilan pada tauhid.
- Membuka alas kaki saat memasuki pekuburan, untuk tempat yang bersih atau suci
Bila tempatnya tidak bersih dan suci, alas kaki tidak perlu dilepas.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Arif Tio)