Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Libur panjang dalam rangka Lebaran telah usai. Aktivitas segera kembali normal dan dipadati dengan banyaknya kegiatan dan pekerjaan.
Sayangnya, tak sedikit masyarakat merasa tak siap dan kurang semangat untuk kembali ke rutinitas awal setelah libur panjang.
Lantas apa saja yang bisa dilakukan untuk membangkitkan semangat atau motivasi diri?
Terkait hal ini, Psikolog & Grafolog Joice Manurung beri penjelasan. Sebelumnya ia menjelaskan apa itu motivasi.
Motivasi adalah sesuatu menggerakkan perilaku.
Bisa bersifat dari dalam diri sendiri (intrinsik) atau karena ada pengaruh lingkungan (ekstrinstik).
Motivasi intrinsik
Orang dengan motivasi intrinsik biasanya membangun target dalam dirinya.
"Orang-orang yang misalnya liburan, kemudian masuk kerja lagi, umumnya membangun suatu target dalam dirinya," kata Joice saat dihubungi Tribunnews, Selasa (16/4/2024).
Baca juga: Motif Orang Tua Ajak Anak Bunuh Diri Menurut Psikolog
Kemudian susun target dalam suatu rencana atau beberapa konsep. Rencana ini kemudian diwujudkan dalam bentuk aksi atau tindakan.
"Orang-orang motivasinya intrinsik, itu akan mengelola energinya supaya bisa melakukan tindakan itu dan mencapai target yang diinginkan," jelas Joice.
Mereka dengan tipe ini bisanya usai liburan akan menciptakan energi, target dan pola baru.
Motivasi Ekstrinstik
Sementara orang-orang yang motivasi dari luar atau ekstrinstik, bergantung pada lingkungan.
Bisa dalam bentuk lingkungan yang menyenangkan.
"Misalnya memberikan reward atau hadiah. Entah dalam bentuk uang, pujian, apresiasi dari kantornya," jelas Joice.
Atau dalam bentuk yang tidak menyenangkan. Seperti tekanan dari atasan, tuntutan dari rekan kerja dan perusahaan.
"Misalnya, atau peraturan terlalu ketat. itu membuat orang berusaha untuk tidak berada dalam situasi tidak menyenangkan. Jadi lah dia melakukan sebuah tindakan," kata Joice.
Dari perusahaan atau tempat bekerja mungkin bisa memberikan target-target yang perlu dilakukan untuk membangkitkan motivasi.
Tim kerja menyusun pembagian tanggungjawab yang sesuai dengan kemampuan masing-masing dan harus disesuaikan tenggat waktu tertentu.
"Atau mereka dimasukkan kembali dalam situasi induksi. Diinduksi, diingatkan, diberikan pencerahan misalnya budaya perusahaan, apa yang ingin dicapai tim kerja, unit kerjanya misalnya begitu," imbuhnya.
Selain itu, upaya lain yang bisa diberikan perusahaan adalah memberikan dorongan dengan menjanjikan kenaikan gaji atau apresiasi.
"Ada bonus atau promosi. Itu diperlukan untuk orang-orang motivasinya ekstrinstik. Bagaimana menggerakkan, tergantung lingkungan memberikan apa," tutupnya.