News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Siap Dicalonkan Jadi Capres, Anies Minta Masyarakat Menilainya Berdasarkan Kenyataan & Rekam Jejak

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen Anies Baswedan saat menyambangi Kampung Susun Kunir diteriaki Presiden di Taman Sari, Jakarta Barat pada Sabtu (10/9/2022). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar masyarakat dapat menilai dirinya berdasarkan kerja nyata yang telah ia lakukan selama menjabat sebagai gubernur.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar masyarakat dapat menilai dirinya berdasarkan kerja nyata yang telah ia lakukan selama menjabat sebagai gubernur.

"Dulu, orang berasumsi tentang saya dan apa yang saya perjuangkan dan apa yang akan saya lakukan di kantor. Sekarang, saya telah menjabat selama lima tahun, jadi nilailah saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak," kata Anies Baswedan.

Meski banyak mendapat kritik terkait bagaimana ia dulu naik ke kursi kepemimpinan di Jakarta, namun Anies Baswedan menilai kebijakannya sebagai Gubernur DKI Jakarta telah mempersatukan rakyat dari berbagai isu yang memecah belah.

Sebelumnya dalam wawancara dengan kantor berita Reuters di Singapura, Kamis (16/9/2022), Anies Baswedan mengatakan kesiapannya mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 jika ada partai politik yang meminangnya.

Baca juga: Berpotensi Diusung Partai Demokrat di Pilpres 2024, Anies Baswedan: Sabar, Saya Tinggal Sebulan Lagi

"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika ada partai mencalonkan saya," kata Anies Baswedan dalam wawancara itu.

Anies yang akan berakhir masa jabatannya sebagai Gubernur DKI pada pertengahan Oktober 2022 saat ini belum tergabung dengan parpol manapun sebagai kader.

Dengan tidak menjadi anggota partai politik (parpol) manapun, kata Anies, hal itu memberikan dia kesempatan untuk berkomunikasi dengan semua parpol.

Berdasarkan survei yang dilakukan sejumlah lembaga, nama Anies kerap menempati posisi tiga besar dalam hal elektabilitas keterpilihan sebagai capres 2024.

Namanya bersaing dengan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, serta Gubernur Jawa Tengah yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo.

Anies mengaku cukup kaget saat elektabilitasnya meroket dalam setiap survei.

Sejumlah survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga itu telah memberinya kredibilitas dengan menempatkan dirinya sebagai salah satu tokoh yang akan bertarung dalam kontestasi nasional pada 2024.

"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye. Saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," ujarnya.

Anies mengatakan, semua partai politik memiliki kewenangan mencalonkan seseorang maju sebagai calon presiden (capres).

Baca juga: Anies Baswedan Sudah Tak Malu-Malu Umumkan Maju di Pilpres 2024, Jadi Pasangan AHY?

"Saya sebagai orang yang baru selesai (jabatan Gubernur DKI). Ini selesai. Sesudah itu nanti kita lihat apakah kemudian saya akan berada di wilayah politik atau yang kita lihat besok," kata Anies di Hotel JS Luansa, Jakarta, Sabtu (17/9/2022).

Ia menyebut, partai politik yang akan berproses memilih calon presiden untuk diusung kelak.

Menurut dia, partai politik tentu akan memilih calon presiden yang mengedepankan kepentingan bangsa.

"Jadi biarkan partai politik berproses, biarkan partai politik melakukan pembentukan koalisi."

"Kita lihat dan kami percaya partai politik ini akan mengedepankan kepentingan bangsa negara di dalam mereka menyusun koalisi dan di dalam mereka nanti menentukan calon-calonnya," tutur dia.

Namun, saat ditegaskan apakah siap maju sebagai calon presiden saat ada partai politik yang mengusungnya, Anies tidak menjawab tegas.

Ia juga belum mau bicara banyak soal apakah sudah ada partai politik yang saat ini sudah mengambil ancang-ancang untuk mengusungnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Yang saya bilang, kalau ada yang mengusung, kita lihat. Kita tunggu, kita tunggu nanti," ucap dia.

Dinilai Terlalu Mesra dengan Kelompok Garis Keras

Sementara itu Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlalu mesra dengan kelompok garis keras.

Awalnya, Boni Hargens menyebut Anies Baswedan merupakan satu di antara tokoh potensial di Indonesia apalagi Partai NasDem telah mengumumkannya sebagai bakal capres di 2024.

Namun, Boni Hargens menuturkan sejak 2017 dinamika politik identitas terus menguat hingga saat ini.

"Dan Pak Anies Baswedan salah satu tokoh yang dihasilkan secara sempurna oleh gerakan populis sayap kanan ini," kata Boni Hargens di Jakarta, Sabtu (17/9/2022).

Baca juga: PKS Juga Dengar Ada yang Mau Jegal Anies Baswedan Maju di Pilpres 2024, Singgung Pemanggilan KPK

Boni Hargens menjelaskan akan lebih rumit jika mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia itu maju dalam kontestasi pilpres 2024.

"Kenapa? Karena politik identitas akan menjadi strategi mainstream di dalam pemilu 2024," ujar Boni.

Menurutnya, politik identitas akan menjadi ancaman bagi masa depan bangsa Indonesia.

"Maka kami dengan segala hormat kepada Pak Anies bahwa beliau adalah seseorang yang punya integritas, seseorang yang cerdas, smart dan juga mungkin punya semangat nasionalisme tetapi terlalu mesra dengan kelompok garis keras," ungkapnya.

Lebih lanjut, Boni Hargens menambahkan kemesraan dengan kelompok garis keras tersebut hingga kini belum bisa dipertanggungjawabkan Anies Baswedan.

"Sehingga kami menilai majunya Pak Anies nanti di pilpres 2024 sebagai suatu potensi persoalan bagi demokrasi dan ideologi negara kedepan," imbuhnya.(Tribunnews.com/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini