TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Pendukung Andika Perkasa untuk Indonesia (Pendekar Indonesia) mendeklarasikan dukungan terhadap Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Calon Presiden 2024-2029.
Adapun pembacaan deklarasi dukungan disampaikan oleh Ketua Pendekar Indonesia, Dr Hendrawan Saragi secara virtual.
"Kami memberikan suara mendukung putra terbaik bangsa yang menghabiskan seluruh karirnya sebagai prajurit yang memimpin tugas pertahanan negara. Dan tidak pernah terpikir oleh kami bahwa keputusan kami memilih Calon Presiden 2024 yang unik dari militer akan menjadi secepat angin menembus ke mana pun ia mau tampa seorang pun yang mengetahui arah, tapi inilah keputusan kami yang lahir dari rasionalitas dan rasa kami memilih Andika Perkasa," ujar Hendrawan Saragi, Minggu (9/10/2022).
Dia mengatakan apakah Jenderal TNI Andika Perkasa akan menjadi presiden yang hebat nantinya, semua tergantung cara mendifinisikan arti kehebatan itu.
Jika hebat diinterpresentasikan memimpin Indonesia menuju negara yang militer yang intervensionis dan agresif, maka ia gagal memenuhi syarat.
"Namun jika mempertahankan prinsip - prinsip yang tulen dari UUD 1945 dan kebebasan sipil yang telah diperjuangkan dalam revormasi, maka Jenderal TNI Andika Perkasa sangat layak untuk digolongkan diantara pemimpin negara yang lebih baik tentunya," kata Saragi.
Dirikan Korwil di Beberapa Provinsi
Relawan Pendekar rencananya dalam waktu dekat akan membentuk beberapa korwil untuk seluruh 34 provinsi.
"Saat ini yang sudah dikoordinasikan mencangkup Jawa Timur dan juga Sulawesi Utara. Untuk susunan pengurus untuk di Jakarta sudah ada Ketua dan Sekretaris Ibu Yulivia dan Bendahara serta beberapa DPP," kata dia.
Adapun misi dan visi, pria yang juga pakar pengembangan wilayah itu menjelaskan, bagaimana nanti ke depannya Jenderal TNI Andika Perkasa dapat menjadi presiden republik Indonesia 2024 - 2029.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Dorong Pembangunan Rusun untuk Prajurit Kogabwilhan I Secepatnya Rampung
"Kami juga meminta saat ini kesedian dari pada Jenderal TNI Andika Perkasa," tuturnya.
Terkait koalisi, Saragi menyebut gerakan ini masih terlalu awal dan belum berkualisi dengan parpol.
Sejauh ini, kata dia, yang sudah dilihat ada beberapa parpol yang mengajukan ketokohan Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Adapun lembaga-lembaga survei sebelumnya juga sudah memberitahukan pada kita bahwa nama beliau masuk dalam radar perhatian beberapa partai politik. Tetapi yang kita inginkan sebenarnya murni bahwa kita memilih calon yang berintegritas," ujar Hendrawan Saragi.
Menanggapi munculnya relawan-relawan yang mendukung Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai cawapres, Saragi mengatakan memang saat ini ada kekurangan dalam praktik sistem pemerintahan yang selama ini bahwa calon wakil presiden itu (sistem pencalonan) atau dalam prakteknya wakil presiden itu dianggap sebagian orang tidak ada pekejaannya.
Untuk itu, perlu berbagi kewenangan dalam sistem pemerintahan.
"Jadi, posisi cawapers harus dipandang strategis yang terpenting ide-ide ataupun hal yang menjadi kebutuhan masyarakat dapat dijalankan demi kesejahteraan masyarakat," pungkas alumni sekolah manajemen kota di Rotterdam itu.